Polda Riau Targetkan Penanaman Jagung di Lahan Seluas 129 Hektare

Aktual Polisi33 Dilihat

PEKANBARU (AKTIVIS.CO.ID)– Dalam upaya mendukung program nasional swasembada pangan, Polda Riau menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 129 hektare lebih. Target ini merupakan bagian dari program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mencanangkan penanaman jagung di lahan seluas 1,2 juta hektare di seluruh Indonesia.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, optimis target tersebut bisa melampaui angka yang ditentukan.

“Targetnya 129 hektare lebih, tapi saya yakin kita bisa mencapai dua kali lipat,” ujar Iqbal saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, dalam kegiatan penanaman jagung di Okura, Rumbai, Kota Pekanbaru, pada Senin (3/2/2025).

baca juga

Dapat Bantuan Benih Hortikultura dan Alat Tani, KWT Cemara Pekanbaru Sampaikan Terima Kasih

Kolaborasi dengan Stakeholder untuk Sukseskan Program

Iqbal menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi terkait, perusahaan, dan masyarakat dalam merealisasikan program ini.

“Besok kita akan adakan pertemuan dengan seluruh stakeholder, termasuk Kapolres, instansi terkait, dan perusahaan yang lahannya siap berkolaborasi dengan kita,” jelasnya.

Iqbal juga mengungkapkan bahwa sekitar 20 hektare lahan jagung yang ditanam sejak November 2024 akan siap panen pada akhir Februari 2025.

“Tentunya ke depan akan ada lebih banyak lagi lahan yang kita garap,” tambahnya.

Riau Ditargetkan untuk Tanam Jagung dan Padi Gogo

Wamentan RI, Sudaryono, menegaskan bahwa Provinsi Riau menjadi salah satu wilayah yang ditargetkan besar untuk penanaman jagung dan padi gogo dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Riau memiliki potensi besar karena lahan sawitnya luas. Saat peremajaan sawit, kita dorong tumpang sari dengan jagung dan padi gogo,” jelas Sudaryono.

Ia menyebutkan bahwa Kementan RI bersama Polri telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk penanaman jagung dengan target 1,2 juta hektare secara nasional.

Menurutnya, tumpang sari akan dilakukan pada masa peremajaan sawit, dan perusahaan-perusahaan sawit, baik BUMN, swasta, maupun perkebunan rakyat, diharapkan ikut berpartisipasi.

“Ini langkah strategis untuk memastikan kita tidak perlu impor jagung pada tahun 2025, seperti yang ditargetkan Presiden,” ujar Sudaryono.

Dukungan Pemerintah untuk Petani

Sudaryono menyadari adanya tantangan dalam proses panen, pasca panen, hingga distribusi. Oleh karena itu, pemerintah terus berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan hasil panen diserap dengan baik, menjaga daya beli dan pendapatan petani.

“Bulog akan menyerap hasil panen yang tidak terserap pasar, minimal 10 persen dari total panen dalam bentuk gabah,” jelasnya.

Sudaryono menegaskan bahwa negara hadir untuk mendukung petani secara langsung, memastikan mereka tidak merugi, sehingga semangat untuk bertani tetap terjaga.

“Petani harus untung. Kalau rugi, siapa yang mau tanam lagi?” katanya menutup pernyataan.

Pelantikan Pemuda Tani dan PISPI Riau

Dalam kesempatan yang sama, turut dilakukan pelantikan Pemuda Tani Indonesia Riau dan Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Riau. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dari pusat dan Provinsi Riau, menunjukkan komitmen bersama dalam mendorong ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *