Masjid Gelar Sholat Id Dua Kali, Panitia: Untuk Counter Berita Penolakan

Masyarakat Sambut Baik Cara Menanggapi Perbedaan

Nasional533 Dilihat

SLEMAN, AKTIVIS.co.id – Foto spanduk Masjid Darussalam Ganjuran, Manukan, Condongcatur, Sleman yang akan menggelar sholat Idul Fitri dua hari berturut-turut, yaitu di hari Jumat (21/4/2023), dan Sabtu (22/4/2023) viral di media sosial. Ketua Panitia Masjid Darussalam Ganjuran, Purnomo Putro mengatakan, hal tersebut bertujuan salah satunya untuk melakukan penangkalan (counter) terhadap berita-berita maraknya penolakan izin sholat id di sejumlah daerah.

Purnomo berharap upaya yang dilakukan Masjid Darusssalam dapat menjadi hal positif dalam menyikapi perbedaan.  “Kalau saya bilang oase ukhuwah islamiyah dari desa  yang mungkin tidak banyak orang tahu tapi kami bisa merespons apa yang diinginkan oleh jamaah untuk menyikapi perbedaan ini. Dan mungkin ini bisa yang menjadi counter-lah terhadap berita-berita ketika ada perbedaan ada penolakan. Tapi ini bisa meng-counter lah bahwa ada lho desa kecil yang bisa menjaga ukhuwah islamiyah untuk menjaga keharmonisan umatnya atau jamaahnya,” terang Ketua RT 03 tersebut kepada Republika, Selasa (18/4/2023).

Purnomo mengungkapkan, tujuan awal pihaknya adalah untuk memfasilitasi baik jamaah yang meyakini hisab maupun jamaah yang ikut pemerintah “Jadi memang benar kita akan mengadakan dua kali itu seandainya terjadi perbedaan antara keputusan pemerintah dengan yang berdasarkan hisab,” kata Purnomo.

Purnomo mengatakan masyarakat menyambut baik kegiatan sholat ID dua kali tersebut. Selain untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah antar sesama Muslim, kegiatan tersebut juga menumbuhkan sikap toleransi antarumat muslim.  “Yang paling utama lagi kami mengedepankan ukhuwah islamiyah untuk menjaga persatuan dan kesatuan jamaah kami, jadi saling toleransi,” ujarnya.

“Kami pun sebagai panitia tidak merasa menzolimi juga memaksakan untuk ikut salah satu,” katanya menambahkan.

baca juga: Mahfud Minta Pemda Izinkan Lapangan Dipakai Salat Id Meski Beda Hari Lebaran

Purnomo menjelaskan digelarnya dua kali pelaksanaan sholat Idul Fitri membuat masyarakat bisa memilih sesuai dengan apa yang mereka yakini. Dengan demikian maka keharmonisan di desa mereka tetap terjaga dan merayakan idul fitri dengan kegembiraan tanpa kecurigaan. “Alhamdulillah, qodarullah sekarang walaupun misalnya nanti terjadi perbedaan yang kami rasakan di kampung kami sekarang lebih harmonis,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan Republika, terpasang dua spanduk berukuran besar bertuliskan ‘Hadiri & Ikuti Sholat Idul Fitru 1444 H’. Spanduk sisi kiri menginformasikan sholat idul fitri digelar pada Jumat, 21 April 2023 dengan imam sekaligus khotib Ustaz Hasbullah Syarif. Sedangkan spanduk sisi kanan menginformaskan sholat idul fitri digelar pada Sabtu, 22 April 2023 dengan imam sekaligs khotib Ustaz Mohammad Yanuar.  Sholat Idul Fitri akan digelar di Lapangan Sepak Bola Ganjuran, Manukan, Condongcatur, Depok, Sleman pukul 07.00-07.45 WIB.

Sebelumnya, ramai berita penolakan sholat id di sejumlah daerah. Di Pekalongan, pengurus masjid di daerah sempat sempat ditolak permohonan izinnya oleh otoritas daerah setempat untuk menggelar sholat Hari Raya Idul Fitri pada 21 April 2023.

Di Sukabumi, beredar Surat Wali Kota Sukabumi yang menolak izin meminjamkan Lapangan Merdeka untuk pelaksanaan sholat Id Muhammadiyah Kota Sukabumi. Dalam surat tersebut, tertulis bahwa alasan penolakan adalah menunggu Keputusan Kementerian Agama perihal penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah. Namun kemudian Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menegaskan tidak pernah menyampaikan penolakan izin pelaksanaan Sholat Idul Fitri. yang digelar Muhammadiyah di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.

Sementara itu, di Solo, sempat terjadi penolakan menggelar sholat id di Puro Mangkunegaran. Pengurus Ranting Pemuda Muhammadiyah Keprabon, Wiwit Hidayat sebelumnya .membenarkan bahwa pihaknya tidak mendapatkan izin dari Puro Mangkunegaran untuk menggelar sholat Id di sana.

Akan tetapi, kemudian pihak Puro Mangkunegaran akhirnya akan memfasilitasi Muhammadiyah Kota Solo untuk menggelar sholat Idul Fitri di halaman depan . Kanjeng Pangarengan Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro X yang akrab dipanggil Gusti Bhre mengatakan penolakan awal. dikarenakan ada miskomunikasi terkait informasi yang diterima oleh pihak Puro Mangkunegaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *