Aktivis.co.id,Berau, Kaltim.Seketika Gempa 5,6 M menghebohkan Warga Berau Kaltim dan Tarakan, Bulungan Kalimantan Utara, Minggu(15/9/24)
Menurut warga batu putih dan Biduk-biduk pesisir selatan Berau,Getaran dari Gempa 5,6 M lebih di rasakan warga Pesisir Kec.Batu putih dan Biduk-biduk.
“Sedangkan getaran gempa di Tanjung Redeb dan pesisir Utara Maratua, Derawan dan Tanjung Batu tidak begitu kuat jika di bandingkan dengan pesisir selatan Berau yakni Kec.Batu putih dan Biduk-biduk”.Katanya
Diketahui,Gempa terjadi kurang dari 10 detik dan membuat semua warga panik keluar dari rumah.
Selanjutnya,Informasi yang di himpun Media Aktivis dari wilayah pesisir batu putih kab.berau, getaran Gempa tersebut menyebabkan pemilik toko harus merapikan kembali sembako yang ada di lemari dan Rak, sebab sembakonya berhamburan ke lantai akibat goncangan Gempa.
“Barang dagangan seperti Snack yang di susun rapih jatuh berhamburan ke lantai”.kata Warga batu putih yang tidak mau di sebutkan namanya.
Diketahui informasi dari warga “Logpon” warga kampung yang rumahnya berada di pesisir Laut kec.batu putih,pada pukul 20.30 WITA terpaksa mengevakuasikan diri menuju dataran lebih tinggi untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Demikian juga informasi yang beredar di grup whatshaap terlihat di video, warga kampung tersebut sebagian mengevakuasi keluarganya ke dataran yang lebih tinggi.
“Kami terpaksa mengevakuasi diri ke rumah keluarga yang ada di dataran lebih tinggi di kampung batu putih”.Ungkapnya kepada media Aktivis melalui via telepon.
Selain itu, media Aktivis juga menghimpun informasi lainnya dari nelayan pesisir selatan Berau di kec. Talisayan, Menurutnya bahwa sebelum gempa 5,6 Magnitudo terjadi, angin selatan laut bertiup kencang pada siang dan malam hari, Minggu (15/09/24)
“Awalnya angin selatan bertiup kencang seharian, namun usai gempa malam ini tibah-tibah menjadi hening dan angin selatan tidak bertiup kencang seperti sebelumnya”. ungkapnya.
Ia berharap semoga semuanya terhindar dari hal- hal yang di khawatirkan dan itu keterangan tersebut hanya sekedar informasi semata.
Sementara di Ibu kota Kab.Berau di Tanjung Redeb, warga merasakan getaran gempa yang membuat kepanikan dan mengharuskan keluar dari rumahnya.
Selain itu, kesaksian Farid warga Tanjung Redeb, saat gempa tersebut ia sedang mancing di tepian sungai Tanjung Redeb dan melihat retakan tembok Tanggul sungai seketika berjalan retak ringan.ia pun bergegas keluar dari area tanggul itu.
“Saat gempa saya sedang mancing di sungai dan lari ketakutan melihat retakan tembok tanggul itu”.Kata farid
Awak Media Aktivis juga mencari informasi dari BMKG pusat dan informasi yang di himpun bahwa gempa 5,6 Magnitudo di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim)
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal dan gempa M 5,6 di Berau adalah bagian dari dua gempa beruntun.
Diketahui sebelumnya, gempa mengguncang Berau. terjadi pada pukul 20.08 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 1,28 lintang utara dan 118,42 bujur timur.
informasi ini di rillis oleh Kepala BMKG pusat lewat media Nasional,bahwa
2 gempa beruntun guncang Semenanjung Mangkalihat Kalimantan Timur, Gempa pertama Mag 4,1 disusul gempa lebih besar M 5,6,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (15/9/2024)
Kata Daryono,Intensitas Skala III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah,terasa getaran seakan-akan ada kenderaan berbobot berat berlalu,”
“Sementara skala IV artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi”.
di kutip dari keterangan Kepala BMKG Pusat.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkapnya
BMKG juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang namun Waspada.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya”. katanya
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sambung Daryono pada keterangannya lewat media Nasional.
(Teguh S)