Aktivis.co.id – Riau Global Music Festival 2023 akan diselenggarakan pada tanggal 8-9 Desember pukul 20.00 WIB, sedangkan Focus Group Discussion (FGD) akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember pukul 09.00 WIB di Taman Budaya Riau.
Festival yang memasuki tahun ketiga ini mengusung tema “Baratku Timur” dan terbuka untuk umum dan para pencinta seni.
Berbeda dengan tahun lalu, Riau Global Music Festival 2023 terdiri dari 9 grup diantaranya: Eta Margondang (Sumatera Utara), Dayang Telani (Riau), Gondrong Gunarto (Jawa Tengah), Riau Rhythm (Riau), Taufik Adam Trio (Jakarta), Blacan Aromatic Ethnic Project (Riau), Muaro Raflesia (Bengkulu), Djangat Indonesia (Riau), dan Sajiva (Kepulauan Riau). Selain itu, akan ada pertemuan tiga maestro tradisi serta komponis dengan ide-ide musik baru yang berasal dari musik tradisional.
“Kami berusaha menjadikan musik tradisional sebagai menu utama dari semua genre musik yang ada di dunia. Kami mencoba memberikan nafas baru pada musik tradisional di dalam festival. Karena festival adalah ajang di mana semua musisi bisa berkarya. Kami mencoba untuk mengenalkan kembali bahwa musik tradisional ini adalah musik Indonesia, sesuai dengan namanya.” Kata Rino sebagai Direktur Festival
Rino menjelaskan bahwa tujuan dari festival ini adalah salah satu upaya bahwa tidak ada kasta dalam genre musik, apalagi musik tradisional terpinggirkan.
Acara ini menjadi bentuk kepedulian bahwa musik tradisional juga diakui sebagai musik Indonesia.
Festival ini didukung penuh oleh Direktorat Film, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Sekarang di tahun 2023, alhamdulillah kami didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ini luar biasa karena perjuangannya juga besar. Walaupun, sebelum mendapat dukungan ini, kami memiliki rencana untuk melaksanakan proyek ini sendiri lagi, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Dengan memanfaatkan ruang publik yang ada,” kata Alyusra, direktur pameran.
“Di akhir festival, kami akan menutupnya dengan musik Talang Mamak dari Indragiri Hulu, dan Rino akan tampil secara langsung, juga didukung oleh salah satu staf Riau Rhythm sebagai backsound,” tambahnya.
Festival ini menjadi upaya untuk menyeimbangkan musik tradisional dan mendorong kreativitas musisi Indonesia untuk kembali ke akar musik budaya.
“Kami berharap kedepannya, festival ini menjadi upaya untuk menyeimbangkan musik tradisional dan mendorong kreativitas musisi Indonesia untuk kembali ke akar musik budaya, karena budaya adalah identitas bangsa Indonesia di dunia internasional. Dan juga menjadikan Riau sebagai pusat seni pertunjukan di Sumatera,” Imbuh Rino.