Pekanbaru, (Aktivis.co.id) – Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 yang berlangsung selama tiga hari di Taman Hutan Raya, Minas, Kabupaten Siak, Riau, resmi ditutup pada Minggu sore. Kegiatan ini mencatat sejarah sebagai jambore Karhutla pertama di Riau, menghadirkan semangat kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Penutupan Bersejarah oleh Gubernur dan Forkopimda
Penutupan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Ketua DPRD Riau Kaderismanto, dan jajaran Forkopimda. Dalam sambutannya, Gubernur Riau memberikan apresiasi besar kepada 500 peserta dari 12 kabupaten/kota yang telah berpartisipasi.
“Jambore ini bukan sekadar seremonial, tetapi wadah edukasi dan silaturahmi. Semoga ilmu dan semangat yang didapat dapat diterapkan di masyarakat,” ujar Gubernur Abdul Wahid.
Rangkaian Kegiatan Berfokus pada Edukasi dan Mitigasi
Selama tiga hari, peserta dari kalangan Pramuka, pelajar, mahasiswa, komunitas lingkungan, dan perwakilan pemerintah daerah mengikuti berbagai kegiatan, seperti:
- Pelatihan Mitigasi Kebakaran: Edukasi teknik dasar pencegahan dan penanganan kebakaran.
- Simulasi Tanggap Darurat: Peserta diajarkan cara merespons situasi darurat secara cepat dan efisien.
- Diskusi Interaktif: Melibatkan tokoh nasional dan praktisi lingkungan untuk membahas strategi menghadapi tantangan perubahan iklim.
Komitmen Kolektif untuk Riau Bebas Karhutla
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menekankan bahwa jambore ini adalah langkah awal untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerangi karhutla.
“Ini adalah titik nol kita semua. Saatnya bergandengan tangan dan bergerak bersama, bukan hanya aparat, tetapi seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Semangat ‘Siap, Tangkap, Tangguh’ untuk Masa Depan
Dengan tema ‘Siap, Tangkap, Tangguh’, Jambore Karhutla 2025 menjadi langkah nyata meningkatkan kesadaran kolektif dan tanggap bencana. Di tengah tantangan perubahan iklim, acara ini mempertegas perlunya sinergi semua pihak dalam menjaga lingkungan.
Jambore Karhutla Riau 2025 tidak hanya mencetak sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan menjaga kelestarian hutan dan lahan adalah tugas bersama yang harus terus dilanjutkan.