Jawa Timur, (Aktivis.co.id) – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (25/1/2025). Berdasarkan informasi dari Sigit Rian Alfian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berada pada level Waspada.
Rekomendasi PVMBG: Larangan Aktivitas di Area Rawan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di beberapa area berbahaya. Area yang dilarang meliputi:
- Sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
- Radius 500 meter dari tepi sungai Sempadan di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
- Radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan bahaya lontaran batu pijar.
baca juga Erupsi Gunung Semeru: Kolom Letusan 1.000 Meter, Warga Diimbau Tetap Waspada
Potensi Bahaya dan Aktivitas Erupsi
Sigit menambahkan, masyarakat harus mewaspadai potensi ancaman berupa:
- Awan panas
- Guguran lava
- Lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
- Potensi lahar di anak sungai Besuk Kobokan, yang dapat mengancam area sekitar.
Gunung Semeru tercatat telah mengalami 10 kali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1 kilometer sejak pukul 00.00 hingga 15.00 WIB. Erupsi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus waspada terhadap aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Imbauan untuk Warga
Sigit mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi PVMBG demi keselamatan bersama. “Kami meminta warga tidak melakukan aktivitas dalam zona bahaya, terutama di area rawan awan panas, lontaran batu pijar, dan lahar,” tegasnya.
Gunung Semeru terus dipantau secara intensif oleh tim pengawasan guna mengantisipasi potensi bahaya yang lebih besar. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada, serta mengikuti informasi resmi dari pihak terkait.**