Erupsi Gunung Semeru: Kolom Letusan 1.000 Meter, Warga Diimbau Tetap Waspada

Berita35 Dilihat

Jawa Timur, (Aktivis.co.id) – Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu pagi, pukul 08:23 WIB. Peristiwa ini memunculkan kolom letusan setinggi ±1.000 meter di atas puncak (±4.676 meter di atas permukaan laut). Kolom abu berwarna kelabu pekat ini teramati bergerak ke arah barat daya dengan intensitas tebal.

Menurut Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, aktivitas vulkanik ini telah terekam di seismograf. “Erupsi tercatat dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 133 detik,” jelasnya melalui laporan resmi yang diterbitkan laman magma.esdm.go.id.

Imbauan Keselamatan untuk Masyarakat Sekitar

Dalam menghadapi potensi bahaya dari erupsi ini, Badan Geologi mengeluarkan beberapa imbauan keselamatan penting, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar sektor tenggara Gunung Semeru:

  1. Larangan Aktivitas di Area Rawan Bahaya
    Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan, khususnya dalam radius 8 km dari puncak gunung. Di luar radius tersebut, masyarakat juga harus menghindari aktivitas di sekitar 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan perluasan awan panas dan aliran lahar.
  2. Bahaya Lontaran Batu Pijar
    Area dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru menjadi zona terlarang karena adanya risiko lontaran material pijar yang berbahaya.
  3. Waspada Potensi Awan Panas dan Lahar
    Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi Awan Panas Guguran (APG), aliran lava, serta banjir lahar yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru. Sungai-sungai tersebut meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya.

Kondisi Saat Ini dan Langkah Penanganan

Hingga berita ini diturunkan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus dipantau oleh petugas di lapangan. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi resmi dari pemerintah melalui Badan Geologi, BMKG, dan pihak berwenang lainnya. Segala aktivitas di sekitar daerah rawan bencana hanya boleh dilakukan setelah mendapatkan izin dari otoritas terkait.

Dengan situasi ini, upaya mitigasi menjadi prioritas utama. Pemerintah daerah bersama relawan kebencanaan terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait jalur evakuasi dan langkah antisipasi jika terjadi erupsi susulan.

Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan. Masyarakat diminta untuk tetap waspada, mematuhi larangan aktivitas di zona bahaya, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. Keadaan ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana alam sangat penting, terutama di wilayah yang berada dalam zona vulkanik aktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *