Geger geden di Pohon Beringin : Airlangga Hartarto mundur, “Penguatan Akar” atau “Penebangan Pohon?”

Berita, Politik120 Dilihat

Pekanbaru, Aktivis.co.id – Kabar mengejutkan datang dari salah satu partai besar pemenang Pilpres dan Pileg, yaitu Golkar (Golongan Karya). Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang telah memimpin Parta Golkar semenjak 2017 menyatakan mengundurkan diri secara tiba-tiba, hanya beberapa minggu sebelum pendaftaran Calon Kepala Daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024. Berita ini tentu mengejutkan banyak pihak mengingat Golkar merupakan salah satu partai utama pengusung presiden terpilih sekaligus salah satu partai dengan lonjakan suara terbanyak dalam Pileg 2024.

Beberapa pihak dari Partai Golkar mengumumkan pemunduran diri ini dilakukan tanpa adanya paksaan maupun intervensi dari pihak manapun, justru pengunduran diri ini demi “Memperkuat Akar” dari Pohon Beringin itu sendiri. Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga kesolidan internalitas Partai Golkar.

“Dasar pertimbangan pengunduran diri itu Pak Ketum mempertimbangkan soliditas di dalam jajaran Partai Golkar dan juga menjadi bagian untuk mencoba menciptakan situasi kondusif di dalam masa transisi pemerintah di masa yang akan datang,” ujar Doli, dikutip dari Kompas.com

Senada dengan Doli, Wakil Ketua Umum Partai Golkar lainnya, Meutya Viada Hafid turut memberikan kepastian bahwa keputusan Airlangga Hartarto dilakukan secara pribadi tanpa ada paksaan.

“Sehubungan dengan keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto untuk mundur yang telah disampaikan beliau pada Sabtu 10 Agustus 2024 tadi pagi, hari ini, maka berikut respons DPP mencermati perkembangan politik di tubuh Partai Golkar saat ini. DPP menghargai keputusan Ketum Airlangga Hartarto untuk mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar sebagai hak pribadi beliau, keputusan beliau dibuat secara pribadi tanpa paksaan,” kata Meutya saat konferensi pers, di DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024) dikutip dari detikNews.

Meskipun banyaknya bantahan akan intervensi maupun paksaan, berbagai spekulasi terkait pemunduran diri ini tetap ramai di berbagai media. Beberapa analis politik tetap menduga bahwa hal ini merupakan bagian dari “Penebangan Pohon” yang memiliki berbagai macam tujuan. Salah satu isu yang santer beredar adalah adanya keterlibatan Presiden Joko Widodo yang bertujuan untuk merombak kepemimpinan partai sekaligus mengambil kendali Partai Golkar. Hal ini sehubungan dengan menguatnya nama Bahlil Lahadalia sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar dan wacana Joko Widodo yang kemudian direncanakan akan diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.

Beberapa nama kandidat pengganti Airlangga Hartanto sebagai Calon Ketua Umum telah mencuat seiring dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan diadakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 yang akan datang. Selain Bahlil Lahadalia, nama-nama yang mengikuti adalah Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang, hingga Erwin Aksa yang terus bermunculan dalam bursa kandidat Calon Ketua Umum Partai Golkar ini.

Golkar tentunya akan menuliskan sejarah baru bagi diri mereka sendiri, meskipun ada pertanyaan : apakah Golkar akan menghadapi peristiwa ini layaknya Pohon Beringin kuat yang tak goyang ditiup angin? Apakah ini akan menjadi angin perubahan baru bagi Golkar, atau justru “mencabut akar” dan “menumbangkan” Pohon Beringin yang telah lama berdiri kokoh itu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *