Jakarta, Aktivis .co.id- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menetapkan 60% dari laba bersih konsolidasi tahun 2023 atau Rp 33,03 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan, sebanyak 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu disepakati sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.
Baca juga: Cegah Stunting, Bappeda Rohil Gelar Rakor Pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2024
Dari nilai tersebut, total dividen yang dibagikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 17 triliun akan disetorkan kepada rekening kas umum negara. Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai kisaran Rp 353,95 naik 33% secara year on year (YoY).
Pada tahun 2023, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun, naik 33,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba tersebut juga merupakan yang terbesar sejak Bank Mandiri berdiri 25 tahun yang lalu.
Baca juga: Gelar Operasi Pasar, Stand Pasar Murah Disperindagsar Rohil di Serbu Ribuan Warga
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk berkontribusi secara optimal bagi pembangunan bangsa, serta konsistensi perseroan untuk menjadi mitra keuangan terdepan bagi nasabah.
“Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis,” kata Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (7/3/2024).
Selain dividen, Darmawan menambahkan, peran penting Bank Mandiri sebagai BUMN juga tercermin dari kontribusinya terhadap penerimaan negara dalam bentuk pajak dan non pajak. Pada tahun 2023, total setoran Bank Mandiri kepada negara (pajak, bea cukai, dan PNBP lainnya) mencapai Rp 665,29 triliun, naik 12,37% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kontribusi Bank Mandiri kepada negara dalam bentuk penerimaan negara terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan kinerja bisnis yang terus membaik,” imbuhnya.
Selain itu, posisi likuiditas dan struktur permodalan Bank Mandiri untuk mendukung rencana tahun 2024 juga telah diperhitungkan dalam menentukan besaran dividen.
Setelah pembagian dividen tersebut, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Mandiri hingga akhir tahun diperkirakan akan berada di kisaran level yang sama dengan Desember 2023.
Bank berpita emas ini menambahkan pihaknya optimistis berbagai pengembangan dan inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mendukung rencana bisnis Bank Mandiri yang berkelanjutan, termasuk menggenjot fungsi intermediasi yang menjadi core business.
“Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiriagar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” imbuh Darmawan.