Presiden Prabowo Soroti Peran Strategis Muhammadiyah dalam Pembangunan dan Persatuan Bangsa

Nasional74 Dilihat

KUPANG, (AKTIVIS) – Presiden Prabowo Subianto menyoroti kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa dan menjaga persatuan Indonesia di tengah tantangan global. Kepala negara mengakui peran Muhammadiyah yang telah memberikan kontribusi penting dengan menciptakan sejumlah fasilitas bagi masyarakat.

“Saya kira peran Muhammadiyah sudah sangat tepat. Muhammadiyah memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5.345 sekolah dan madrasah, 440 pesantren dan jaringan organisasi yang luas di dalam dan luar negeri,” ujar Presiden dalam sambutannya pada acara Tanwir Muhammadiyah ke-112 dan Resepsi Milad yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari Rabu, 4 Desember 2024.

Presiden Prabowo menyoroti peran Universitas Muhammadiyah dalam pembentukan banyak tokoh besar di Indonesia. Mulai dari Presiden Sukarno yang pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, hingga Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI pertama, yang juga pernah menjadi kepala SMA Muhammadiyah di Purwokerto.

“Artinya, pengaruh Muhammadiyah tidak hanya dakwah, tapi juga menanamkan patriotisme dan semangat cinta tanah air serta melahirkan pemimpin-pemimpin yang luar biasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari konflik di tengah situasi global yang tidak menentu. Kepala negara merujuk pada sejumlah konflik di berbagai wilayah di dunia dan mengingatkan bahwa perdamaian adalah anugerah yang harus dijaga.

“Apa yang kita lihat hari ini mengajarkan kita tentang situasi di dunia, mengingatkan kita untuk waspada sehingga kita bisa bersyukur. Kita harus bersyukur bahwa negara kita tidak dibom hari ini. Hari ini Masjid Istiqlal masih berdiri, hari ini Universitas Muhammadiyah masih utuh, pabrik-pabrik kita tidak ada yang rusak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam juga menghadapi tantangan yang besar. Namun, Kepala Negara yakin dan optimis bahwa tantangan tersebut dapat diatasi jika kita tetap waspada dan berhati-hati dalam mengeksploitasi sumber daya alam.

“Selama ratusan tahun kita harus menjual kekayaan kita sebagai komoditas, kita tidak ingin itu. Kami ingin karunia Tuhan dibeli dengan harga yang tepat sehingga kami memiliki nilai, nilai tambah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami. Jadi kita harus siap,” tambahnya.

Menutup pidatonya, Presiden kembali mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah atas perannya dalam menjaga kebersamaan dan persatuan. Presiden juga mengajak semua pihak untuk terus memperkuat sinergi antar elemen bangsa untuk mendorong kemajuan Indonesia dalam kebhinekaan.

“Mari kita bekerja sama dengan semua bagian, dengan semua organisasi. Banyak perbedaan, tapi mari kita cari titik temu untuk bangsa dan negara. Terima kasih dan selamat milad ke-112 Muhammadiyah. Teruslah berkhidmat untuk bangsa, rakyat, umat. Teruslah melakukan apa yang sudah dilakukan dan dibuktikan,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *