Buru, Aktivis.co.id – Kunjungan Uskup Diosis Amboina di Stasi St. Yakobus Desa Waeflan, Dusun Raat Elen pada hari ini Sabtu, 20 Mei 2023 disambut dengan Tarian dan Cakalele oleh adik-adik Sekami Stasi St. Yakobus Desa Waeflan, Dusun Raat Elen.
Masyarakat Desa Waeflan terutama umat Stasi ini begitu senang dan antusias menyambut kedatangan Bapa Uskup, pemimpin umat Katolik Wilayah Maluku – Maluku Utara. Penyambutan layaknya kerinduan seorang anak menyambut kedatangan bapaknya.
Dari Gapura Selamat Datang, Bapa Uskup bersama rombongan menuju ke Baileo (tempat perkumpulan), Bapa Uskup disambut hangat oleh tokoh adat, Kepala Soa Desa Waeflan Bapa Matlea Gewagit dan Kepala adat Dusun Raat Elen. Ini merupakan moment luar biasa, karena tidak disangka-sangka masyarakat Waeflan bisa melihat langsung Yang Mulia Bapa Uskup, Mgr. Seno Inno Ngutra.
Dalam pembukaan acara, MC menyampaikan Ucapan Selamat Datang kepada Bapa Uskup dan rombongan, yang pada kesempatan tersebut beberapa pastor dan frater juga hadir mendampingi Bapa Uskup. Kunjungan di Desa Waeflan ini merupakan kunjungan pertama kalinya Bapa Uskup.
Pada sore hari yang cerah tersebut, acara pun berlangsung. Diikuti dengan sambutan-sambutan dari Tokoh adat, pemerintah Desa, dan dari Bapa Uskup.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Soa Bapa Matlea Gewagit, Bapa Slamat Behuku. Dalam sambutannya, Bapa Matlea Gewagit mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapa Uskup yang telah menyempatkan waktu untuk berkunjung dan melihat keadaan Desa Waeflan, terutama Bapa Uskup bisa menyapa langsung masyarakat Desa Waeflan.
“Saya dari tokoh adat, Kepala Soa Matlea Gewagit mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk Bapa Uskup sudah datang langsung lihat umat di sini, dan kami selaku tokoh adat mendukung kegiatan-kegiatan gereja maupun anak-anak Sekami dan Orang Muda Katolik.” Sambutnya.
Sambutan berikutnya disampaikan perwakilan umat, Bapak Tidur Behuku. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yang Mulia Bapa Uskup dan rombongan yang sudah berkunjung di Desa Waeflan. Pada kesempatan yang sama beliau menceritakan keadaan umat di Stasi Waeflan. Bahwa dengan keterbatasan, tetapi kami tetap setia dengan panggilan menjadi umat Katolik.
” Pertama-tama katong bersyukur Yang Mulia Bapa Uskup bisa datang mengunjungi katong punya Stasi. Katong Umat Katolik di Desa Waeflan dengan jumlah yang kecil tetapi kami tetap setia. Katong punya gereja, sudah peletakan batu pertama dari 2014 sampai saat ini belum dibangun. Katong hanya minta, kalo bisa ada gedung walaupun sederhana (darurat) asalkan bisa dipakai umat untuk beribadah. Kalo bisa selesai ini Bapa Uskup tolong lia katong pung lokasi gereja. ” Harap Behuku.
Ketiga, sambutan dari Bapa Uskup. Bapa Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Inno Ngutra datang dan berkunjung di Wilayah Pulau Buru dalam rangka Kunjungan Kanonik. Dalam sambutannya, Yang Mulia menyampaikan bahwa dalam lingkungan yang beragam tetaplah saling menghargai dan mengasihi satu sama lain antar umat beragama. Selain itu, yang menjadi pesan Bapa Uskup adalah pentingnya pendidikan. Anak-anak harus sekolah.
“Pendidikan di Pulau Buru sudah cukup bagus, tetapi lebih bagus lagi kalau ada dukungan penuh dari para orangtua. Saat ini, misi Katolik terus berupaya untuk membantu anak-anak yang punya keinginan untuk sekolah. Saya sebagai Uskup Amboina, Saya senang kalo pendidikan di Buru sama dengan di tempat-tempat lain yang lebih baik. Saat ini saya mengupayakan supaya sekolah SMP dari misi Katolik ada di Pulau Buru agar memudahkan anak-anak yang ingin sekolah. Ini terbuka untuk umum, bukan hanya Katolik, tetapi dari muslim juga bisa masuk di sekolah tersebut. Umat Lele sudah menghibahkan tanah seluas 3Ha untuk lokasi sekolah SMP, SMA, dan Asrama yang bertempat di Desa Lele, Pusat Paroki St. Petrus Waeapo. Tadi sudah peletakan batu pertama, semoga bisa segera diselesaikan sehingga katong su bisa punya sekolah SMP Katolik di Lele. ” Jelas Bapa Uskup.
Lanjut pada sesi diskusi dan sharing, curhat seorang anak kepada Bapanya, salah satu Umat Stasi Waeflan, Bapak Jems Behuku. Beliau menyampaikan curhatan isi hatinya, bahwa beliau bersyukur dengan adanya Misi Katholik dia bisa mengenyam pendidikan dengan mendapatkan bantuan biaya selama sekolah, bisa dikatakan 90%. Bahkan pernah di Seminari Pineleng. Dan Bapak Jems, atau biasa disapa Bapa Ade anak-anak Waeflan ini menyatakan bahwa dia orang pertama dari Waeflan yang disekolahkan Misi.
Sampai saat ini banyak anak-anak generasi Waeflan yang melanjutkan studi di Manado, mengikuti jejak Bapak Jems.
Selesai dari sharing, Bapa Uskup dan rombongan meninjau langsung lokasi gereja Desa Waeflan.
Pada Kamis hingga Jumat, 18-20 Mei 2023 yang lalu, Bapa Uskup Agung Amboina, Mgr. Seno Ngutra berkenan mengadakan kunjungan Wilayah Pulau Buru. Ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya, dimana kunjungan pertama Yang Mulia di Pulau Buru sebagai Cinta Pertama beliau setelah ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Amboina. Agenda utama dalam kunjungan ini adalah mengunjungi Umat Katholik dan stasi-stasi sekaligus kunjungan Kanonik Bapa Uskup.
Dalam kesempatan kunjungan itu Mgr. Senno Ngutra menyampaikan harapannya kepada Umat. Bapa Uskup berharap agar Umat terus bersemangat menghidupi iman, membangun persaudaraan dan menjaga persekutuan agar semakin kokoh serta jangan lelah memberi teladan kesaksian hidup yang baik dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat.
Ada sukacita dan kegembiraan terpancar dalam perjumpaan tersebut. Sang Gembala Agung datang mengunjungi dan menyapa umatnya. Semoga sapaan ini meneguhkan seluruh umat untuk menjadi saksi Kristus lewat aneka perjumpaan, pengalaman dan perjuangan hidup mereka setiap hari.
Kaperwil Maluku : Deliana Bihuku