Pekanbaru, (AKTIVIS.CO.ID) – Setiap tanggal 13 Januari, Indonesia memperingati Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil Nasional. Peringatan ini menjadi simbol penghormatan terhadap hak asasi manusia, khususnya bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut.
Makna Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil
Hak asasi manusia tidak hanya berbicara tentang kebebasan individu, tetapi juga mencakup hak atas kesejahteraan, keamanan, dan penghidupan yang layak. Bagi masyarakat pesisir, pengakuan terhadap hak-hak ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan hidup mereka di tengah tantangan globalisasi dan eksploitasi sumber daya laut.
Nelayan, sebagai tulang punggung sektor kelautan, sering menghadapi masalah seperti eksploitasi tenaga kerja, upah rendah, dan ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan. Hari HAM Nelayan menjadi pengingat akan pentingnya melindungi hak-hak mereka.
Sejarah Peringatan Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil
Peringatan ini berakar dari perjalanan panjang pembahasan hak asasi manusia di Indonesia. Pada Pemilu 1955, sidang konstituante yang terpilih membahas dasar negara, UUD, dan hak asasi manusia. Sidang yang berlangsung dari 13 Januari hingga 11 September 1958 tersebut menekankan pentingnya kebebasan dan hak-hak mendasar bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai negara maritim, kebutuhan untuk mengatur dan melindungi masyarakat pesisir semakin mendesak. Kesadaran ini mendorong disahkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2015. Regulasi tersebut menetapkan sistem dan sertifikasi HAM dalam usaha perikanan, memberikan perlindungan khusus bagi awak kapal dan pelaku usaha di sektor perikanan.
Upaya Perlindungan HAM di Sektor Kelautan
- Peraturan Khusus untuk Usaha Perikanan
Permen KP No. 35/2015 menjadi tonggak perlindungan HAM di sektor kelautan. Peraturan ini meliputi perlindungan awak kapal dari eksploitasi, pengaturan jam kerja, hingga memastikan upah layak. - Kesejahteraan Masyarakat Pesisir
Pemerintah bersama organisasi masyarakat sipil terus mendorong program peningkatan kesejahteraan nelayan, seperti bantuan kapal, alat tangkap ramah lingkungan, dan akses pembiayaan. - Kesadaran Hak Asasi
Peringatan Hari HAM Nelayan menjadi momen edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya hak-hak mereka sebagai pekerja dan warga negara.
Peringatan ini diharapkan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga momentum evaluasi dan perbaikan kebijakan. Pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha perlu berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem kelautan yang adil dan berkelanjutan.
Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil adalah pengingat bahwa kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir adalah tanggung jawab bersama. Hanya dengan memastikan hak-hak mereka terpenuhi, Indonesia dapat menjadi negara maritim yang kuat dan berdaulat.