Kenduri Riau 2024, Akulturasi Budaya Dalam Balutan Lomba Tari Melayu

Budaya253 Dilihat

PEKANBARU, (AKTIVIS.CO.ID) – Provinsi Riau menegaskan kembali sebagai salah satu pusat inovasi dan pengembangan dengan menyelenggarakan Kenduri Riau 2024 pada 18-20 Oktober 2024. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga menjadi sarana untuk menilai pertumbuhan sektor pariwisata, industri kreatif, dan UMKM di Riau.

Mengusung tema “Dunia Kecil Penuh Warna”, Kenduri Riau 2024 menjadi wadah bagi para pelaku industri pariwisata, seniman, influencer, dan pelaku industri kreatif untuk saling bertukar pikiran dalam memajukan pariwisata daerah. Salah satu kegiatan yang paling dinanti adalah Kompetisi Tari Melayu yang diselenggarakan pada hari Minggu (20/10/2024) di Bandar Seni Raja Ali Haji, Pekanbaru.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rahmat, yang akrab disapa Wak Mamat, menekankan pengukuran keberhasilan sektor pariwisata dan ekraf di Riau.

“Kita bisa melihat sejauh mana perkembangan promosi dan keunggulan yang dimiliki Provinsi Riau baik dari segi pariwisata maupun subsektor ekonomi kreatif,” ujarnya kepada tim media aktivis.co.id

Dalam mendukung kegiatan seni dan budaya, Dinas Pariwisata jugamemegang peranan penting, terutama dalam mempromosikan budaya melalui sektor pariwisata.

“Kami melestarikan budaya Melayu tidak hanya melalui lomba saja, tetapi juga melalui berbagai usaha atau kegiatan lain seperti pembinaan. Kalau untuk dasar kita memiliki dinas kebudayaan, tetapo kalau pariwisata berperan dalam mempromosikan, jadi fokus kita dari sisi kebudayaan adalah mempromosikan,” kata Wak Mamat.

“Jadi kebudayaan tadi atau seni pertunjukan, itu juga termasuk dari subsektor ekonomi kreatif, kita eksplor, kita promosikan dalam mendukung pariwisata. Tetapi tidak meninggalkan potensi budaya yang ada, itu juga sebagai peran utama dalam pariwisata” tambahnya

Menurut Roni, tantangan terbesar dalam mendukung keberhasilan sektor pariwisata dan kreatif di Riau adalah sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi budaya dengan tren masa kini agar tetap relevan dengan generasi muda.

Kenduri Riau 2024
Penampilan Salah Satu Peserta Lomba Tari Melayu di Kenduri Riau 2024 (20/10/2024) di Bandar Seni Raja Ali Haji (PURNA MTQ) (DD/AKTIVIS)

“Tantangan saat ini sebenarnya dari Sumber Daya Manusianya, itu yang paling besar. Jadi bagaimana kita melihat dan mengetahui selera atau mayoritas dari masyatakat hati ini, maunya apa tentang kesenian ataupun dunia ekraf. Kita tidak bisa memaksa, tetapi kita juga harus menggali potensi budaya dengan melakukan upgrade dan kolaborasi kekinian untuk generasi-generasi muda saat ini, sehingga tercipta kenyamanan. contohnya seperti lomba tari melayu pada hari ini” tambahnya

“Ambil contoh Zapin misalnya. Kalau tidak dikreasikan, akan membosankan. Kita juga harus kreatif dalam memadukan motif budaya dengan desain modern agar lebih menarik bagi anak muda. Contoh lainnya yaitu baju-baju adat, bagaimana kita memaksakan anak riau menyenangi pakaian yang ada unsur budayanya, tetapi dengan ekraf menarik generasi muda akan kombinasi yang ditawarkan dalam pakaian yang mereka kenakan seperti blezer bahkan celana yang bermotif budaya” tambahnya.

Tema Lomba Tari Melayu tahun ini adalah “Dunia Kecil Penuh Warna” yang menekankan pada akulturasi budaya. Tito Aldila, salah satu juri, menjelaskan bahwa tema ini mencerminkan akulturasi budaya.

“Dalam Kompetisi Tari Melayu Kenduri Riau 2024 ini, kami menekankan pada akulturasi budaya atau keberagaman budaya, sehingga para peserta diharapkan dapat memadukan nilai-nilai tradisional dengan sentuhan modern yang inovatif,” jelas Tito.

Penilaian dalam kompetisi ini meliputi berbagai aspek, antara lain penataan tari, musik pengiring, tata rias dan busana, serta keutuhan penyajian. Kriteria lainnya adalah orisinalitas, kesinambungan, keselarasan, kesesuaian tema, dan komunikasi visual dengan penonton.

“Setelah pandemi, kegiatan ini sangat luar biasa karena memberikan ruang bagi seniman untuk berekspresi kembali,” ujar Revi Eko Saputra, salah satu peserta sekaligus penonton yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

“Semoga ditahun berikutnya acaranya diadakan malam hari, biar ramai, dan juga setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk gladi resik”, tambahnya

Acara ini diikuti oleh 20 Peserta yaitu Eskul Permata Tari, Gemalay Art, Sanggar Seni Kemilau, Sanggar Selodang, Sanggar Binatasik, Sanggar Balai Sanggam Melayu, Sanggar Bahu Warna, Sanggar Suku Seni Riau, Sanggar Tengku Agung, Sanggar Permaisuri, Sanggar Bina Bernas, Sanggar Laksamana, Sanggar Tari Kencana Melayu, Sanggar Skansix Dance Art, Sanggar Nak Dara Belia, Sanggar Tuah Pesisir, Sanggar SMP N 1 Ujung Batu, Sanggar Titah Negeri, Sanggar Tari Bunga Rosina, Dan Sanggar Seni Balai Proco.

Para peserta berkompetisi untuk menampilkan karya tari yang inovatif dan memeriahkan Kenduri Riau 2024 dengan semangat kreativitas yang membanggakan.

Kenduri Riau 2024 membuktikan bahwa Riau adalah rumah bagi kreativitas dan inovasi. Kami berharap banyak dari acara ini di tahun-tahun mendatang karena memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kreatif di provinsi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *