Yogyakarta, Aktivis.co.id – Awal tahun 2025 menjadi momen membanggakan bagi MAN 1 Yogyakarta setelah salah satu siswinya, Javanda Afdesyia Harlic, sukses meraih Juara 2 dalam ajang Olimpiade Qur’ani (Olimpiqu) #8 yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia berkompetisi dalam kategori Lomba Da’iyah, yang bertemakan “Menggapai Kemuliaan dengan Meneladani Akhlak Qur’ani”.
Olimpiqu #8 sendiri menghadirkan berbagai cabang perlombaan, baik secara daring maupun luring, dengan tema besar “Raih Prestasi Gemilang, Ciptakan Generasi Qur’ani yang Cemerlang”. Keberhasilan Javanda menjadi bukti bahwa ketekunan dan usaha yang maksimal dapat membuahkan hasil.
Perjalanan Menuju Kemenangan
Javanda mengungkapkan bahwa persiapannya untuk kompetisi ini cukup panjang. Mengingat Olimpiade Qur’ani dilaksanakan secara online, ia harus mengikuti proses seleksi yang berlangsung dari 6 Desember 2024 hingga 16 Januari 2025.
“Persiapan untuk lomba ini cukup panjang, karena penyisihannya berlangsung selama lebih dari satu bulan. Aku harus benar-benar menyiapkan materi dan latihan secara intensif,” ujar Javanda dalam wawancaranya, seperti yang dilansir dari laman www.kompasiana.com.
Menariknya, ini adalah kali pertama ia mengikuti lomba da’iyah. Keberaniannya untuk terjun dalam kompetisi ini muncul berkat motivasi dari sang kakak, yang sebelumnya telah lebih dulu terjun dalam dunia dakwah.
Motivasi dan Dukungan Keluarga
Javanda mengakui bahwa awalnya ia lebih sering mengikuti lomba pidato dibandingkan lomba da’iyah. Namun, dorongan dari kakaknya membuatnya tertarik untuk mencoba tantangan baru.
“Aku belum pernah ikut lomba da’iyah sebelumnya, biasanya lebih ke lomba pidato. Tapi saat melihat kakakku ikut lomba da’i, aku jadi termotivasi. Kalau dia bisa, kenapa aku tidak?” ungkapnya.
Selain dukungan dari sang kakak, semangat dari keluarga juga menjadi faktor utama yang membuatnya percaya diri dalam berkompetisi.
Pesan untuk Generasi Muda
Di akhir wawancaranya, Javanda memberikan pesan inspiratif kepada teman-teman dan generasi muda lainnya agar tidak ragu mencoba hal-hal baru dan terus berusaha mencapai yang terbaik.
“Kunci utama dalam meraih kemenangan adalah berikhtiar, bertawakal, dan tidak takut gagal. Kegagalan bukan berarti kekalahan, tapi bagian dari proses belajar. Jangan takut mencoba, karena semua orang punya kesempatan untuk berkembang,” pungkasnya.
Keberhasilan Javanda di ajang Olimpiqu #8 ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam pengembangan nilai-nilai Qur’ani di kehidupan sehari-hari.