Pekanbaru, (Aktivis.co.id) – Forest Stewardship Council (FSC), organisasi internasional yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan, menyatakan dukungannya terhadap Provinsi Riau dalam mengatasi degradasi hutan. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung Riau mencapai visi sebagai pusat budaya Melayu dengan sumber daya manusia unggul, ekonomi maju, dan lingkungan yang terjaga.
Visi Besar Riau dan Tantangan Degradasi Hutan
Direktur PT Patala Unggul Gesang, Ir. Nazir Foead, MSc, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Kita ingin Provinsi Riau menjadi pusat budaya Melayu dengan SDM mumpuni, pembangunan ekonomi yang terdepan, serta lingkungan alam yang tetap terjaga,” ujar Nazir dalam diskusi pengelolaan hutan, Selasa (21/1/2024).
Namun, degradasi hutan menjadi tantangan serius bagi provinsi ini. Oleh karena itu, FSC hadir dengan konsep remediasi lingkungan, yang mengutamakan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan akademisi.
FSC Remedy Framework: Solusi untuk Pemulihan Hutan
Sebagai organisasi yang didirikan di Jerman pada tahun 1993, FSC telah menjadi pelopor dalam pengelolaan hutan bertanggung jawab. Melalui program FSC Remedy Framework, FSC fokus mengatasi kerusakan lingkungan dan sosial akibat praktik tidak berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan masyarakat lokal dan adat yang bergantung pada hutan.
Produk yang dikelola sesuai standar FSC mendapatkan sertifikat yang menjamin bahwa pengelolaannya ramah lingkungan, mendukung kesejahteraan masyarakat, dan melindungi hak masyarakat adat.
“Konsep ini adalah langkah strategis untuk mencapai visi besar Riau,” tambah Nazir, yang juga mantan Kepala Badan Restorasi Gambut.
Sinergi untuk Masa Depan Riau
Nazir menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga selaras dengan kebutuhan masyarakat.
“Langkah ini mendukung perbaikan lingkungan sekaligus membantu Riau mencapai posisi sebagai pusat budaya dengan ekonomi maju dan ekosistem yang terjaga,” ungkapnya.
Riau sebagai Contoh Pembangunan Berkelanjutan
Dengan kolaborasi yang kuat antara FSC dan berbagai pihak, Riau diharapkan mampu menjadi contoh pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Provinsi ini tidak hanya ditargetkan menjadi pusat budaya Melayu yang berakar kuat, tetapi juga sebagai model integrasi antara ekonomi modern dan pelestarian lingkungan.
Kesimpulan:
FSC dan komitmen Riau menjadi harapan besar dalam menciptakan pembangunan yang berimbang. Dengan langkah nyata, provinsi ini berpotensi menjadi teladan nasional dan internasional dalam pelestarian budaya, peningkatan ekonomi, serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan.