Jakarta, (AKTIVIS.CO.ID) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Tanwir I Aisyiyah yang diselenggarakan di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat. Kehadiran Kapolri di acara tersebut disambut meriah oleh peserta, terutama ketika ia mengucapkan salam Muhammadiyah, yang mendapatkan tepuk tangan panjang dari hadirin. Dalam kesempatan itu, Kapolri menegaskan komitmen Polri untuk mendukung penuh isu-isu terkait perempuan dan kesetaraan gender.
Peran Polri dalam Mendukung Kesetaraan Gender
Kapolri menyampaikan bahwa kesetaraan gender telah menjadi isu global yang terus diperjuangkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia mengingatkan bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender di Indonesia telah dimulai sejak lama, dengan peran besar tokoh-tokoh perempuan seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, dan Nyai Ahmad Dahlan.
“Kesetaraan gender sudah menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa ini. Polri akan terus mendukung upaya ini, terutama dalam meningkatkan peran perempuan di berbagai sektor,” kata Kapolri dalam sambutannya.
Kolaborasi Polri dan Aisyiyah dalam Perlindungan Perempuan dan Anak
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah, Kapolri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PP Aisyiyah. MoU tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.
“Ini adalah kehormatan bagi kami, sekaligus kesempatan untuk memperkuat kolaborasi dalam perlindungan perempuan dan anak,” ungkap Kapolri.
Polri Berikan Ruang Bagi Perempuan di Kepolisian
Kapolri mengungkapkan bahwa Polri telah membuka banyak kesempatan bagi perempuan untuk berkembang dalam karier kepolisian. Dengan adanya Perkap Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengarusutamaan Gender, Polri memberi peluang bagi polisi wanita (Polwan) untuk berkarier tidak hanya di staf tetapi juga dalam bidang operasional.
“Saat ini, ada enam Polwan yang berpangkat Brigjen, dan beberapa di antaranya pernah menjabat di posisi strategis, termasuk Kapolda. Ke depan, kami optimistis Polwan dapat mempersiapkan diri untuk posisi tertinggi, bahkan menjadi Kapolri,” tambahnya.
Pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak
Kapolri juga mengumumkan pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO), yang sebelumnya berada di tingkat subdirektorat. Dengan pembentukan direktorat ini, Kapolri berharap penanganan kasus terkait perempuan dan anak bisa lebih efektif dan tepat sasaran.
“Penanganan isu perempuan dan anak memerlukan pendekatan yang lebih sensitif dan khusus. Kami percaya, Polwan memiliki peran besar dalam menangani masalah ini,” tutup Kapolri.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kapolri menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung kesetaraan gender serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak, demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.