Penjara Tua Kema Sulawesi Utara, Peninggalan Portugis Masa Penjajahan Abad Ke-16

Penjara Tua Kema Sulawesi Utara, Peninggalan Portugis Masa Penjajahan Abad Ke-16

Aktivis Channel219 Dilihat

Aktivis.co.id (Kab.Minahasa)SULUT-Penjara Kema Terletak di Desa Kema II, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Berdiri kokoh sebagai pengingat bisu masa lampau kolonialisme di tanah Minahasa.

Dilansir dari Kemdikbud, Kamis (23/7/2024) menyebutkan, Penjara Tua Kema dibangun oleh Portugis pada abad ke-16. Penjara ini menjadi saksi bisu pergolakan sejarah dan peradaban di wilayah ini.

Dahulu, Desa ini dikenal sebagai Bandar Kema, pelabuhan ramai yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal Portugis mencari rempah-rempah.

Seiring dengan ambisi mereka untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, Portugis juga mendirikan penjara ini sebagai tempat menghukum penduduk yang menentang mereka.

Penjara Tua Kema memiliki bentuk menyerupai gudang dengan panjang 10 meter, lebar 7,50 meter dan tinggi tembok mencapai 7, 25 meter. Terdapat tiga bilik tahanan dengan pintu menghadap ke lobi, masing-masing dengan ukuran berbeda. Dinding penjara tersusun dari batu andesit yang kokoh, dilapisi plester kapur dan pasir.

Di balik tembok tebalnya, penjara ini menyimpan cerita kelam tentang penderitaan para tahanan yang menentang penjajahan Portugis. Kondisi penjara yang sempit dan minim ventilasi menjadi bukti kekejaman Portugis dalam memperlakukan para tahanan.

Penjara Tua Kema tak hanya menjadi saksi bisu pergolakan sejarah, tetapi juga menjadi bukti perpaduan budaya. Konstruksi atap bangunan yang berbentuk limas dengan kuda-kuda kayu mencerminkan pengaruh arsitektur lokal Minahasa, berpadu dengan elemen bangunan Portugis seperti kisi-kisi jendela besi.

(Teguh S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *