PEKANBARU, Aktivis.co.id – Pingat Kejohanan Tari 2024 yang diusung oleh komite tari Dewan Kesenian Riau (DKR) kembali hadir tahun ini sebagai kompetisi yang paling ditunggu oleh para koreografer muda khususnya di Provinsi Riau. Berbagai pertunjukan karya tari inovatif yang menarik akan berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2024 di Gedung Anjung Idrus Tintin.
Kompetisi yang diusung oleh Komite Tari Dewan Kesenian Riau ini mendapat support dari Pemerintahan Provinsi Riau.
Para Peserta Pingat Kejohanan Tari DKR 2024 baik kategori kelompok maupun kategori tunggal menggelar gladi resik satu hari menjelang kompetisi, bertempat di Gedung Pertunjukan Anjung Seni Idrus Tintin (2/8/2024)
“Dari pihak panitia sendiri sudah mengizinkan dan mendampingi para peserta sejak pagi tadi. Gladi Resik untuk kategori tunggal dimulai pukul 09.00 – 12.00 WIB, sedangkan kategori kelompok dimulai pukul 13.30 WIB hingga selesai” kata Wan Harun Ismail sebagai stage manager
Pada kesempatan itu, para peserta membawa gagasan karya tari yang berasal dari interpretasi tema “Riuh Rempah” Menderu Arah, Meramu Asa.
baca juga DKR Kembali Gelar Pingat Kejohanan Tari 2024
Kekayaan jalur rempah ini menjadi salah satu andil dalam pembentuk sejarah kesenian di Indonesia. Dialog situs-situs peradaban di jalur rempah tak hanya tentang persoalan jalur itu sendiri, melainkan terbentuknya system kemasyarakatan yang saling terhubung satu sama lain, berjejaring komunitas rempah, akulturasi kebudayaan, perkembangan seni hingga percampuran Bahasa pada masa itu. Sehingga membentuk masyarakat sadar akan sejarah yang sangat mempengaruhi kebudayaan khususnya di bidang seni, budaya, dan arsitektur.
Terjadinya akulturasi budaya bahkan sudah terasimilasi dengan kebudayaan asing yang membuat daerah titik jalur rempah kaya akan keberagaman.
Dengan semangat tersebut, para peserta mengeksplorasi kejayaan peradaban jalur rempah di wilayah Provinsi Riau baik pada masa lalu, masa depan, dan mendatang. Keanekaragaman komoditas, upacara adat, tingkah laku serta kehidupan yang bersentuhan dengan jalur rempah menjadi esensi pada karya yang dihadirkan oleh koreografer muda.
“Pihak Dewan Kesenian Riau maupun seniman tari di Riau berharap dengan adanya ruang tumbuh ini, koreografer muda bisa memunculkan esensi untuk karya baru mereka, sehingga wujud kemelayuan muncul dalam tafsir baru”, ungkap Wan Harun Ismail
Untuk penghargaan yang akan diperebutkan oleh para peserta yang berkompetisi yaitu
- Kategori Tunggal : Penyaji Terbaik 1, Penyaji Terbaik 2, Penyaji Terbaik 3, Koreografer Terbaik, Komposer Terbaik, Penari Terbaik
- Kategori Kelompok : Penyaji Terbaik 1, Penyaji Terbaik 2, Penyaji Terbaik 3, 3 Penyaji Harapan Non Ranking, Koreografer Terbaik, Komposer Terbaik, dan Penata Artistik Terbaik
Peserta Pingat Kejohanan Tari 2024 yaitu terdiri dari 12 Peserta Kategori Tunggal dan 13 Peserta Kategori Kelompok
Peserta Kategori Tunggal, yaitu :
- Elfhera Rosawati (Pekanbaru)
- Maresha Ananda Marza (Pekanbaru)
- Putri Anjani (Pekanbaru)
- Denni Fitria (Kampar)
- M. Shobri (Meranti)
- Muhammad Aqsal (Pekanbaru)
- Rizki Nadi Pratama (Bagan Siapi-api)
- Samsul Ma’arif (Indragiri Hilir)
- Faizal Andri (Indragiri Hilir)
- Wahyu Trinanda Puteri (Pelalawan)
- Muhammd Sukri (Bengkalis)
- Rahmat Pangestu Hidayat (Kuansing)
Peserta Kategori Kelompok, yaitu :
- Siska Merianti (Siak)
- Giok Pardila (Pekanbaru)
- Novi Kurnia Sari (Desa Perawang Barat, Tualang, Siak)
- Elfhera Rosawati (Pekanbaru)
- Syafrinaldi (Pekanbaru)
- Allen Trendi (Siak)
- Claudio Chantona (Pekanbaru)
- Muhammad Mahendra (Pekanbaru)
- Robi Sofyan (Pangkalan Kerinci, Pelalawan)
- Faizal Andri (Pekanbaru)
- M. Shobri (Meranti)
- Rinaldi Nababan & Andini Dwi Djayanti (Dumai)
- Nuraini (Pekanbaru)
Kompetisi Pingat Kejohanan Tari akan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2024 di Anjung Seni Idrus Tintin Jl. Jend Sudirman dimulai pukul 14.00 WIB – selesai.