Pekanbaru, (Aktivis.co.id) – GEMAR dan Jaringan Mahasiswa Bertuah Riau tanggapi tindakan Kepolisian Daerah Riau setelah memanggil Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) terkait pernyataan mereka yang menolak pencalonan Muhammad Nasir sebagai calon gubernur Riau. Sabtu, 27/07/2024
Pemanggilan ini juga mematik reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya datang dari gerakan mahasiswa, diantaranya Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMAR). Gerakan Mahasiswa ini diketuai Ade Saputra.
Sentilan keras juga datang dari Jaringan Mahasiswa Bertuah Riau yang di ketuai Agel Gandiza. Kedua gerakan mahasiswa ini mengecam keras tindakan Polda Riau.
“Kami menilai tindakan Polda Riau ini cukup tidak adil dan seperti menunjukkan keberpihakan pada pihak tertentu,” ujar Agel Gandiza Ketua Jaringan Mahasiswa Bertuah Riau.
“Ini adalah bentuk nyata dari upaya untuk membungkam kritik dan menghalangi proses demokrasi yang sehat di Riau,” kata Ade menambahkan.
Sebelumnya FKPMR dan PPMR, yang secara vokal menyuarakan penolakannya terhadap Muhammad Nasir dengan alasan-alasan kepentingan publik, kini harus menghadapi pemeriksaan oleh Polda Riau.
Langkah ini dianggap oleh banyak pihak sebagai bentuk intervensi terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat yang seharusnya dilindungi oleh konstitusi. Menurut Pasal 28E ayat (3) UUD 1945, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
Diketahui dalam pemberitaan yang dikutip dari media Klikmx.com, Subdit Cyber Dit Krimsus Polda Riau Nasriadi mengatakan kedua tokoh tersebut dipanggil sebagai saksi oleh Subdit Cyber Dit Krimsus Polda Riau, setelah pernyataan keduanya tertangkap kegiatan patroli cyber di dunia maya.
Menurutnya, penolakan ini merupakan indikasi embrio SARA dan perpecahan yang harus dicegah bersama demi terwujudnya situasi dan kondisi yang aman dan tenang menjelang dan pada pelaksanaan Pilkada.
“Kami memandang perlu kami mengundang klarifikasi kepada orang tersebut,” jelas Nasriadi dikutip dari Klikmx.com
Lebih lanjut, Ketua GEMAR meminta pemanggilan dua tokoh Riau itu menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pramono agar jajarannya di daerah dapat bersikap netral dalam kontestasi politik Pilkada serentak tahun ini.
Situasi semakin memanas ketika Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMAR), Jaringan Mahasiswa Bertuah Riau dan berbagai Aliansi mahasiswa akan menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk protes terhadap tindakan Polda Riau. Mereka menuntut agar Polda Riau tetap netral dan tidak terlibat dalam permainan politik yang bisa merusak kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Menurut Ketua GEMAR Ade Saputra, Kekhawatiran juga datang dari tokoh-tokoh masyarakat dan akademisi yang melihat adanya potensi eskalasi konflik jika isu ini tidak segera diselesaikan dengan bijak.
“Kami menyerukan agar Polda Riau segera memberikan klarifikasi dan transparansi mengenai alasan pemanggilan FKPMR, serta menjamin bahwa kebebasan berpendapat tetap dihormati.” Ujar Ade Saputra Ketua GEMAR
Ia pun menambahkan bahwa masyarakat Riau kini menanti langkah-langkah selanjutnya dari Polda Riau dan berharap agar hak-hak demokratis setiap warga tetap dijunjung tinggi.
“Kejadian ini menjadi ujian besar bagi integritas dan netralitas institusi kepolisian di tengah suhu politik yang semakin memanas di Provinsi Riau”. Pungkas Ade
Penulis: Bayu Nofriesta
Sumber: Wawancara & KlikMX.com