Pekanbaru, (AKTIVIS.CO.ID) – Riau Rhythm, kelompok musik yang konsisten memperjuangkan tradisi budaya Melayu selama 23 tahun, kembali mengukir prestasi di panggung internasional. Kelompok yang dinahkodai oleh Rino Dezapaty ini tampil di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada 27 Desember 2024 pukul 7 malam waktu setempat.
Konser ini menjadi kali ketiga bagi Riau Rhythm memperkenalkan kebudayaan Melayu di Amerika Serikat, setelah sebelumnya sukses melaksanakan tur di Chicago, New York, dan New Jersey pada tahun 2023.
Memperkenalkan Budaya Melayu di Dunia Musik Internasional
Dalam konsernya, Riau Rhythm menampilkan karya berbasis tradisi yang dipadukan dengan pendekatan musik hybrid. Menurut Rino, musik tradisi dan sastra lisan menjadi kekuatan utama kelompok ini. Lagu-lagu seperti Melalak, Nondong Kampar, dan Mantera disajikan dalam struktur musikal yang kaya dengan nilai budaya.
“Kami menggali kekayaan tradisi rakyat untuk memperkenalkan falsafah Melayu ke kancah global. Musik tradisi memiliki nilai luhur yang perlu dipentaskan di panggung dunia,” ujar Rino.
Album terbaru mereka, Sound of Spice Routes, juga menjadi sorotan dalam konser ini. Album tersebut menggabungkan elemen tradisi lisan Bugis, konsep musik Jawa, serta karya Swara Surosoan dari Banten dengan sentuhan musik funk psikedelik.
Dukungan dan Diplomasi Budaya
Kesuksesan Riau Rhythm di panggung internasional tidak terlepas dari dukungan Kementerian Kebudayaan RI dan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media. Dukungan ini memfasilitasi seniman Indonesia untuk memamerkan karya mereka di tingkat global.
Violano Rupiyanto, Manager Produksi Riau Rhythm, menekankan pentingnya diplomasi budaya dalam membangun jejaring internasional. “Kerja sama dengan komunitas musik internasional memungkinkan seniman Indonesia untuk tampil di panggung lebih besar dan memperluas audiens,” ungkapnya.
Durasi konser selama 1 jam 30 menit menjadi momentum penting bagi Riau Rhythm untuk menyajikan karya-karya terbaik dari empat album sebelumnya, sekaligus memamerkan tiga karya baru yang akan dirilis pada album ke-10 tahun 2025.
Respon Positif dari Komunitas Musik Amerika
Konser ini mendapat sambutan hangat dari Mr. Rudy Colombini, Founder Music City San Francisco. Ia menyatakan kekagumannya terhadap musik tradisi Indonesia yang dihadirkan dengan pendekatan modern.
“Saya sangat terkejut dengan inovasi musik dari Indonesia. Ini adalah sesuatu yang baru dan segar,” ujar Rudy.
Misi Besar untuk Musik Tradisi
Konser di San Francisco tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi Riau Rhythm, tetapi juga bentuk diplomasi budaya yang memperkenalkan Indonesia melalui seni musik.
“Kami ingin membuka peluang kerja sama dengan musisi lain di Indonesia. Musik tradisi adalah warisan yang harus terus dipentaskan, karena di balik tontonan ada tuntunan, dan di balik musik ada nilai luhur,” tegas Rino.
Riau Rhythm terus membuktikan bahwa musik tradisi mampu menjadi medium untuk menjalin hubungan antarnegara, sekaligus membawa budaya Indonesia ke pasar global. Semangat mereka menjadi inspirasi bagi seniman lainnya untuk menjadikan budaya sebagai identitas di panggung dunia.