Pesta Teater Riau 2024: Semangat Baru Jaringan Teater Riau di Bawah Kepemimpinan Aditya Hariyadi

Berita, Budaya103 Dilihat

Pekanbaru, (AKT)Jaringan Teater Riau (JTR) menggelar hajatan besar bertajuk Pesta Teater Riau (PTR) pada 27–29 Desember 2024. Dipimpin oleh ketua baru, Aditya Hariyadi, kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat baru JTR dalam mempererat solidaritas dan mengembangkan kreativitas teater di Provinsi Riau.

Aditya yang baru saja ditunjuk sebagai Ketua JTR berkomitmen membawa jaringan ini lebih solid dan inovatif. PTR menjadi salah satu langkah strategis untuk menguatkan visi tersebut dengan melibatkan lebih dari 20 grup teater dari berbagai daerah di Riau dan sekitarnya.

Hari Pertama: Pentas Pembuka yang Memukau

Acara dimulai pada 27 Desember 2024 dengan pertunjukan dari Sanggar Keletah Budak asal Pekanbaru. Pentas ini dilanjutkan oleh monolog memukau dari seniman Riau, Junaedi Alwi. Grup-grup teater lain seperti Blacan Art Community, UKM Batra Universitas Riau, Suku Seni Riau, Teater Senja SMAN 5 Pekanbaru, dan Studio Lakon Dumai turut memeriahkan hari pertama PTR.

Hari Kedua: Parade Seni dari Berbagai Daerah

Tanggal 28 Desember 2024 menjadi panggung bagi seniman dan komunitas teater dari berbagai penjuru Riau. Monolog dari Amessa Aryana membuka hari tersebut, disusul oleh Teater Tuah Negeri (Rokan Hulu), Teater RT 913 (Rengat), dan Sanggar Bahu Warna (UIN Suska Riau).

Pertunjukan semakin semarak dengan kehadiran Teater Goeboek Creative (Tapung Hilir), Sanggar Seni 412 (Fekon Universitas Riau), Sanggar Seni Seroja (Pekanbaru), dan Madah Tuah Negeri (Rokan Hilir). Variasi tema dan gaya pertunjukan menciptakan pengalaman teater yang beragam dan menarik.

Hari Terakhir: Kolaborasi dan Penutup Spektakuler

Hari ketiga, 29 Desember 2024, menjadi puncak PTR dengan kolaborasi hasil pelatihan bersama selama festival berlangsung. Pentas dibuka oleh Teater Taksu (Pekanbaru) dan dilanjutkan oleh Stupa Teater Nusantara, Sanggar Seni Sanjayo (Kampar), Komunitas Jejak Langkah (Pekanbaru), serta Teater Rakit Kayangan (Rengat).

Penutup acara diisi oleh dua grup spesial: Teater Rumah Mata dari Medan dan Studio Lakon Dumai yang kembali tampil untuk memberikan klimaks yang memukau.

Diskusi: Mengupas Kekuatan Teater Sumatera

Selain pentas, PTR juga menghadirkan sesi diskusi bertema besar Kekuatan Teater Sumatera. Diskusi ini menghadirkan pemantik obrolan yang berpengalaman, yakni S Metron Masdison (Ranah PAC dan Wakil Ketua Penastri), Agus Susilo (Teater Rumah Mata Medan), Fedli Aziz (Lembaga Teater Selembayung dan Ketua Dewan Kesenian Kota Pekanbaru), serta Adhyra Irianto (Teater Senyawa Curup dan Pojokseni.com).

Misi Besar PTR: Soliditas dan Inovasi

Menurut Aditya Hariyadi, PTR bukan sekadar festival, melainkan ruang untuk berbagi inspirasi dan membangun koneksi antargrup teater di Riau. “Kami ingin menciptakan atmosfer teater yang lebih solid dan inovatif di Riau, serta meningkatkan kualitas artistik karya-karya dari grup teater lokal,” ujar Aditya.

Dengan semangat baru ini, PTR diharapkan menjadi tonggak penting dalam perkembangan teater di Riau dan Sumatera secara keseluruhan. Penonton, pelaku seni, dan pecinta teater disuguhi beragam penampilan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *