PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru tidak lagi memberi toleransi terhadap kesemrawutan kabel fiber optik yang telah membahayakan keselamatan warga. Sebuah ultimatum tegas dilayangkan kepada Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL): segera rapikan infrastruktur bermasalah, atau Pemko akan melakukan penertiban paksa.
Sikap tegas ini merupakan hasil rapat koordinasi di Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (17/11), yang digelar sebagai tindak lanjut atas instruksi langsung Walikota Agung Nugroho pasca adanya laporan warga yang menjadi korban.
Plh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, yang memimpin rapat tersebut, menyatakan bahwa pemanggilan APJATEL adalah sebuah peringatan keras.
“Ini adalah bentuk peringatan agar mereka (penyelenggara) lebih bertanggung jawab atas infrastruktur mereka,” tegas Ingot, didampingi Plt Kepala Diskominfotiksan Muhammad Syuhud.
Sebagai langkah awal, program perapian akan dimulai Selasa (18/11) di tiga ruas jalan prioritas, termasuk kawasan Kartama. Meskipun pengerjaan dilakukan oleh APJATEL, Ingot memastikan proses itu akan diawasi ketat oleh OPD Pemko.
Lebih lanjut, Ingot menegaskan bahwa Satpol PP bersama Diskominfotiksan akan proaktif melakukan monitoring ke titik-titik lain. Ia menggarisbawahi bahwa untuk lokasi yang kondisinya sudah terlanjur “krodit” atau sangat parah, Pemko tidak akan ragu mengambil alih tindakan.
“Kabel yang masih bisa dirapikan, kita rapikan. Tapi untuk titik yang sangat krodit, mau tak mau kita lakukan penertiban,” pungkasnya. (**)
