Dukung Transportasi Berkelanjutan, Kuota BBM Subsidi Kereta Api Naik 6,7% di Tahun 2025

Nasional11 Dilihat

JAKARTA (AKTIVIS.CO.ID) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyambut positif kebijakan Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang meningkatkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk moda transportasi kereta api pada tahun 2025.

Tahun ini, kuota BBM Subsidi untuk kereta api ditetapkan sebesar 209.809 kiloliter (KL), meningkat 6,7% atau sebanyak 13.156 KL dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 196.653 KL. Peningkatan ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendukung pengembangan transportasi ramah lingkungan yang efisien dan berkelanjutan.

Alokasi Kuota Nasional

Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan bahwa alokasi kuota ini akan digunakan untuk mendukung layanan kereta api penumpang maupun barang.

> “Peningkatan kuota BBM Subsidi ini akan dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga kelancaran operasional kereta api. KAI juga berkomitmen menjaga prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan dan distribusi BBM ini,” ujar Ixfan.

Dari total kuota nasional, Daop 1 Jakarta mendapat alokasi terbesar, yaitu 56.892 KL, yang akan mendukung operasional kereta penumpang dan barang, seperti komoditas parcel, peti kemas, semen, dan klinker.

Mendukung Ekonomi dan Lingkungan

Selain menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan BPH Migas, Ixfan menekankan pentingnya peningkatan kuota BBM Subsidi dalam mendukung keberlanjutan operasional KAI.

> “Ini adalah bentuk kepercayaan pemerintah terhadap transportasi kereta api sebagai moda yang ramah lingkungan dan efisien. Kami akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui layanan transportasi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Dengan peningkatan alokasi ini, KAI Daop 1 Jakarta berkomitmen memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat sekaligus memperkokoh posisi kereta api sebagai pilihan utama transportasi ramah lingkungan.

Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong keberlanjutan energi sekaligus meminimalkan dampak lingkungan dari penggunaan modal transportasi lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *