Jakarta, (AKT)– Sebuah tragedi udara kembali mengguncang dunia penerbangan. Pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di wilayah Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024) menewaskan 38 orang. Dugaan terbaru mengarah pada rudal Rusia yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Rudal Rusia Disorot
Dikutip dari berbagai sumber, termasuk AFP dan Euronews, pejabat Azerbaijan dan Amerika Serikat meyakini bahwa pesawat jenis Embraer 190 tersebut terkena rudal dari sistem pertahanan udara Pantsir-S milik Rusia. Insiden itu terjadi di kawasan yang dilaporkan memiliki aktivitas pesawat nirawak Ukraina.
Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim mengatakan, indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia secara tidak sengaja menargetkan pesawat sipil tersebut. Euronews juga melaporkan, pecahan peluru menghantam badan pesawat di udara, melukai penumpang dan awak kabin.
Pernyataan Kremlin dan Investigasi
Kremlin merespons tudingan ini dengan hati-hati. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa tidak ada hipotesis yang bisa disimpulkan sebelum hasil investigasi diumumkan.
“Adalah salah untuk membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi,” ujar Peskov dalam konferensi pers. Presiden Rusia, Vladimir Putin, turut menyampaikan belasungkawa atas insiden tragis tersebut.
Sementara itu, pihak berwenang Kazakhstan melaporkan bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan dan sedang diperiksa untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini.
Detail Tragedi
Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines seharusnya terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, Chechnya. Namun, pesawat menyimpang jauh dari jalur dan jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, yang merupakan pusat minyak dan gas.
Dari 67 orang di dalam pesawat, 38 orang tewas, sementara 29 penumpang selamat, termasuk tiga anak-anak. Awalnya, Azerbaijan Airlines menyatakan pesawat mereka mungkin melewati sekawanan burung. Namun, pernyataan itu segera ditarik setelah dugaan lain mengemuka.
Analisis Pakar Penerbangan
Sejumlah pakar penerbangan dan militer menyebut kemungkinan bahwa pesawat itu secara tidak sengaja terkena rudal pertahanan udara. Aktivitas drone milik Ukraina di kawasan tersebut diduga memicu respons dari sistem pertahanan udara Rusia, yang salah mengenali pesawat penumpang sebagai ancaman.
Dampak dan Tuntutan Transparansi
Insiden ini memicu seruan internasional untuk transparansi dalam penyelidikan. Azerbaijan dan komunitas global meminta Rusia untuk memberikan penjelasan terkait dugaan keterlibatan sistem antipesawat mereka.
Tragedi ini mengingatkan dunia pada pentingnya langkah-langkah keamanan udara yang lebih ketat, terutama di wilayah yang rawan konflik. Sementara itu, keluarga korban masih berduka atas kehilangan mendalam yang terjadi akibat kecelakaan ini.
Penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan masih dalam investigasi. Namun, dugaan keterlibatan rudal Rusia membawa dimensi geopolitik baru dalam tragedi ini. Semua pihak kini menanti hasil penyelidikan kotak hitam yang diharapkan mampu memberikan gambaran jelas tentang penyebab sebenarnya dari insiden yang merenggut puluhan nyawa ini.