Tanjung Buton, Aktivis.co.id – Ketua Yayasan Jaga Riau, Alan Pane, melontarkan kritik tajam terhadap kondisi fasilitas pembelian tiket di Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak. Ia menilai fasilitas yang tersedia tidak layak dan menyulitkan masyarakat, khususnya kalangan lanjut usia.
“Saya sangat kecewa dengan kondisi fasilitas pembelian tiket di Pelabuhan Tanjung Buton. Ini bukan sekadar tidak memadai—ini sudah masuk kategori tidak manusiawi. Bayangkan, masyarakat harus menunduk, berjongkok, dan berdesakan hanya untuk mendapatkan tiket. Bahkan para orang tua dan lansia juga turut berdesakan, ibu-ibu yang menggendong anaknya, semua juga turut berjongkok dan berdesakan ditengah kerumunan ini.
Ini bukan pemandangan yang layak ada di era sekarang, apalagi di fasilitas publik yang seharusnya menjadi wajah pelayanan pemerintah terhadap rakyat. Yang paling menyedihkan adalah para lansia—mereka terpaksa ikut berdesakan di tengah fasilitas yang sangat tidak ramah bagi kelompok rentan. Di mana letak kepedulian dan empati para pengelola pelabuhan?” ujar Alan saat meninjau langsung lokasi pada Minggu (13/4).
Dalam pernyataannya, Alan melanjutkan, “Kami mendesak pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk tidak menutup mata terhadap kondisi ini. Jangan tunggu viral dulu baru bergerak. Segera lakukan inspeksi dan pembenahan menyeluruh! Jangan hanya bangga dengan proyek-proyek besar jika hal-hal dasar seperti ini saja diabaikan. Pelabuhan adalah gerbang keluar-masuk masyarakat—harusnya mencerminkan pelayanan yang bermartabat, bukan justru jadi bukti buruknya tata kelola publik. Kalau pihak terkait terus abai, maka kami siap mengambil langkah advokasi yang lebih keras demi membela hak masyarakat mendapatkan pelayanan publik yang layak dan manusiawi,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian serius pihak terkait. Ia pun mendesak agar instansi pemerintah dan pengelola pelabuhan segera melakukan inspeksi dan pembenahan menyeluruh demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa pelabuhan.
“Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut martabat dan keselamatan masyarakat. Pelabuhan adalah gerbang mobilitas warga, sudah semestinya dilengkapi dengan fasilitas yang manusiawi. Kami juga akan membawa temuan ini untuk diadukan kepada Gubernur Riau agar segera menindaklanjuti permasalahan ini,” tambahnya.
Alan Pane berharap kritik yang ia sampaikan tidak hanya berhenti sebagai keluhan belaka, tetapi benar-benar menjadi pemicu lahirnya perubahan konkret di lapangan. Menurutnya, sudah terlalu lama masyarakat dibiarkan menghadapi kondisi pelayanan publik yang buruk tanpa adanya tindak lanjut yang jelas dari pihak berwenang. Ia menegaskan bahwa kritik ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki sistem dan infrastruktur, agar pelayanan di pelabuhan—khususnya dalam hal pembelian tiket—bisa lebih manusiawi, adil, dan layak untuk seluruh lapisan masyarakat.