Banjir di Jalintim KM 83 Mulai Surut, Antrean Kendaraan Berangsur Terurai

Berita77 Dilihat

Pangkalan Kerinci, (Aktivis.co.id) – Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, mulai menunjukkan tanda-tanda penyusutan. Pada Minggu (16/3/2025), ketinggian air yang sebelumnya merendam badan jalan berangsur surut sekitar 5 cm dari hari sebelumnya. Saat ini, titik terdalam banjir berada di kisaran 40-42 cm.

Meskipun terjadi penurunan, kondisi jalan nasional tersebut masih belum sepenuhnya aman untuk dilalui kendaraan, terutama bagi kendaraan roda dua dan mobil berbadan kecil. Demi keselamatan, petugas dari berbagai instansi tetap bersiaga di sepanjang jalur banjir dari Kilometer 78 hingga Kilometer 83. Mereka menerapkan sistem buka tutup satu jalur guna memastikan arus lalu lintas tetap berjalan meski dengan keterbatasan.

Penurunan Air, Antrean Kendaraan Berkurang

Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri SIK, melalui Kasi Humas AKP Edy Harianto SH, mengungkapkan bahwa penurunan ketinggian air memberikan dampak positif bagi arus lalu lintas. Sebelumnya, antrean kendaraan mencapai 2 hingga 3 km, kini berkurang hingga kurang dari 1 km.

“Meski antrean kendaraan sudah mulai terurai, kami masih menyarankan pengendara roda dua dan mobil berbadan kecil untuk tidak melintas di jalur ini. Saat ini, Pemkab Pelalawan telah menyediakan dua unit mobil gendong (trado) guna membantu kendaraan yang membutuhkan,” ujar Edy, yang tertulis dilaman riaupos.co.

Kondisi Jalan Berlubang, Pengendara Diminta Waspada

Selain genangan air yang masih tinggi, kondisi badan jalan yang mengalami kerusakan dan berlubang menjadi faktor lain yang membuat kendaraan berisiko mogok atau terperosok. Hal ini dikhawatirkan akan menghambat arus lalu lintas dan memperpanjang antrean kendaraan.

“Kendaraan yang mogok akibat terperosok ke lubang di jalan akan memerlukan waktu evakuasi, sehingga dapat menyebabkan antrean kembali mengular,” jelas Edy.

Sistem Buka Tutup Masih Diberlakukan

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, petugas gabungan masih menerapkan sistem buka tutup satu jalur. Langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengurai kemacetan, meskipun arus lalu lintas bergerak secara perlahan.

“Petugas akan terus berupaya maksimal dalam mengatur lalu lintas agar moda transportasi tetap berjalan. Keselamatan pengendara tetap menjadi prioritas utama,” pungkasnya.

Dengan kondisi yang semakin membaik, diharapkan dalam beberapa hari ke depan genangan air semakin surut, sehingga jalan bisa kembali digunakan secara normal tanpa hambatan berarti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *