Wapres Gibran: Hubungan Indonesia-UEA, Simbol Persaudaraan dan Kemanusiaan

Nasional171 Dilihat

JAKARTA, (AKTIVIS) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah terjalin sangat erat selama hampir lima dekade.

“Tidak hanya dekat secara politik, tetapi juga persaudaraan. Persaudaraan ini terasa hangat, dalam dan tulus,” ujarnya saat menghadiri Resepsi Peringatan Nasional Uni Emirat Arab (UEA) ke-53 di Hotel Raffles, Jl. Prof. Dr Satrio Kav. 3-5, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (12/3/2024).

Hubungan erat antara kedua negara terlihat dari kerja sama mereka dalam pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed dan Rumah Sakit Kardiologi Emirates di Solo, Jawa Tengah, serta bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab di Indonesia.

“Ini adalah simbol persaudaraan, simbol persahabatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian,” katanya.

Hal ini, lanjut Wapres, sejalan dengan pernyataan Presiden UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan bahwa kekayaan tidak terletak pada uang atau minyak, tetapi pada manusia. Kekayaan tidak ada artinya jika tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.

“Ini adalah pesan kemanusiaan yang sangat berharga, terutama di tengah dunia yang saat ini semakin terpecah belah, di tengah persaingan dan perbedaan yang semakin tajam, dan di mana nilai-nilai kemanusiaan semakin ditinggalkan,” pujinya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo dan dirinya kepada Presiden UEA, Sheikh Mohammed Bin Zayed, dan seluruh masyarakat UEA.

“Semoga Yang Mulia dan masyarakat UEA selalu diberikan kesehatan, kemakmuran, dan kedamaian,” harapnya.

Sebelumnya dalam sambutannya, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri mengatakan bahwa pada kesempatan Hari Libur Bank ke-53 ini, UEA menatap masa depan dengan penuh percaya diri dan tekad dengan visi “We Emirate 2031”.

“Dengan visi ini, UEA akan menyelesaikan jalur pengembangannya untuk dekade berikutnya dan memperkuat posisinya sebagai mitra global dan pusat bisnis yang menarik dan berpengaruh,” tegasnya.

Mengenai hubungan luar negeri, Abdulla Salem mengatakan bahwa UEA tetap berkomitmen terhadap pentingnya kerja sama internasional.

“UEA selalu berusaha untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat dan mendukung upaya internasional untuk mencapai perdamaian dan stabilitas serta menyelesaikan berbagai masalah internasional,” katanya.

Terkait hubungan bilateral dengan Indonesia, ia memuji peningkatan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis di berbagai bidang, terutama di bidang politik, ekonomi, dan perdagangan. Selain itu, implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) telah membantu meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara.

“Volume perdagangan bilateral non-minyak telah mencapai lebih dari USD 27 miliar pada periode 2014-2023. Pada saat yang sama, perdagangan bilateral telah tumbuh pesat sebesar 12% dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *