Pekanbaru, Aktivis.co.id – Konsolidasi Mahasiswa Pemuda Riau (KOMPOR) kembali melanjutkan perjuangannya untuk memperjuangkan hak para peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Digital Marketing yang hingga kini belum menerima uang pembinaan. Setelah mendapat penjelasan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru, KOMPOR kini mengalihkan perhatian mereka kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.
Ketua KOMPOR, Agel Gandiza, mengungkapkan bahwa Disnaker Pekanbaru telah berusaha mencairkan uang pembinaan tersebut. Namun, upaya itu terhambat karena kendala dari BPKAD yang mengklaim kas sedang kosong.
“Kami mengapresiasi upaya Disnaker, tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Kami akan meminta kejelasan dari pihak BPKAD Kota Pekanbaru. Mereka harus memberikan klarifikasi terkait kondisi keuangan dan alasan keterlambatan ini,” tegas Agel Gandiza.
KOMPOR mendesak BPKAD untuk memberikan jawaban yang transparan dan segera mengambil langkah-langkah konkrit guna menyelesaikan masalah ini. Agel menambahkan, pihaknya akan terus menyuarakan isu ini hingga hak-hak para peserta terpenuhi.
“Kami tidak akan berhenti sampai hak peserta terpenuhi. Kami akan melayangkan surat permohonan klarifikasi yang menuntut BPKAD untuk memberikan klarifikasi tertulis kepada publik. Kami harapkan tidak ada yang ditutup-tutupi sebelum kami mencari tahu sendiri akar masalahnya,” tutup Agel.
Dengan situasi ini, KOMPOR berharap agar BPKAD segera memberikan penjelasan yang memadai dan menyelesaikan penundaan pembayaran yang merugikan para peserta pelatihan.