Pekanbaru, (Aktivis.co.id) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Pekanbaru terus berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat melalui berbagai program. Salah satu upaya terbaru adalah menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Pekanbaru guna menyediakan bahan bacaan dan layanan perpustakaan bagi warga binaan.
Kerja sama tersebut resmi ditandatangani oleh Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Hj. Erna Juita, SH, MSi, dan Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, Sri Astiana, SH, pada Senin (10/2/2025). Kesepakatan ini bertujuan untuk memberikan akses lebih luas terhadap sumber bacaan yang dapat meningkatkan kualitas pengetahuan warga binaan.
Perpustakaan Keliling untuk Warga Binaan
Dalam program ini, Dispusip Pekanbaru menghadirkan Perpustakaan Keliling (Pusteling), yang akan membawa berbagai koleksi buku ke Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru. Setidaknya terdapat seribu buku yang disediakan dalam layanan ini, mencakup berbagai genre, mulai dari buku pengetahuan umum, keterampilan, hingga literatur yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi warga binaan.
“Melalui kerja sama ini, kita mendukung peningkatan literasi warga binaan dengan menyediakan bahan bacaan yang bisa menjadi hiburan sekaligus sarana pendidikan bagi mereka,” ungkap Erna.
baca juga Pj Walikota Pekanbaru Dorong Sinergi Ketahanan Pangan dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Meningkatkan Kualitas Hidup Warga Binaan
Dengan tersedianya akses bacaan yang memadai, diharapkan warga binaan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini juga diharapkan menjadi bagian dari proses rehabilitasi sosial bagi para warga binaan agar lebih siap menghadapi kehidupan setelah kembali ke masyarakat.
“Harapannya, kerja sama ini dapat meningkatkan minat baca dan literasi, sehingga warga binaan memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman mereka selesai,” tambah Erna.
Program perpustakaan keliling ini merupakan langkah strategis yang menunjukkan bahwa literasi tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi kelompok yang membutuhkan akses lebih besar terhadap sumber bacaan. Dengan demikian, upaya peningkatan literasi di Pekanbaru semakin luas jangkauannya dan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi berbagai lapisan masyarakat.