Halmahera.Maluku Utara(Aktivis.co.id)Kepemimpinan seorang gubernur tidak hanya diukur dari kebijakan yang dibuat, tetapi juga dari cara ia memperlakukan masyarakatnya. Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara bersama wakil gubernur Sarbin sehe adalah contoh pemimpin yang berupaya menegakkan keadilan dan kebijaksanaan dalam setiap langkahnya.
Di tengah dinamika sosial dan politik yang kompleks, Sherly Tjoanda menunjukkan komitmennya untuk membangun Maluku Utara secara merata. Ia memahami bahwa kesejahteraan tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang, melainkan harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, dari perkotaan hingga pelosok daerah.
Kebijakan-kebijakannya mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil. Program bantuan ekonomi untuk UMKM, peningkatan layanan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur di daerah terpencil adalah beberapa contoh konkret dari pendekatannya yang inklusif.
Selain itu, Sherly Tjoanda sangat akrab dengan masyarakat Maluku,istri dari Almarhum Beni Laos mantan Gubernur Maluku Utara ini sangat di cintai masyarakat,sebab supel dengan warganya dan bijak dalam mengambil setiap keputusan pada pemerintahannya, kepemimpinannya yang transparan dan partisipatif semakin menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya.
Namun, tentu tidak ada kepemimpinan yang luput dari kritik. Tantangan terbesar bagi Sherly Tjoanda joanda adalah menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan politik dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil tetap berpihak pada kepentingan rakyat.
Dengan rekam jejak yang dimilikinya, harapan besar disandarkan pada kepemimpinannya untuk terus membawa Maluku Utara menuju kemajuan.
Sebagai seorang pemimpin perempuan di daerah yang masih sarat dengan tantangan pembangunan, Sherly Tjoanda menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kepemimpinannya yang adil dan bijaksana diharapkan dapat menjadi teladan bagi generasi pemimpin selanjutnya.
(Teguh Setiandi Renyaan)
