(Aktivis.co.id)Berau, Kaltim— Beberapa hari terakhir, jagat media lokal diramaikan dengan pemberitaan tentang salah satu anggota DPRD Kabupaten Berau, H. Suriansyah dari Fraksi Hanura, yang tertangkap kamera sedang tertidur saat rapat paripurna pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Kamis (20/9/2025).
Peristiwa tersebut sempat menuai sorotan publik, mengingat rapat paripurna merupakan agenda penting dalam menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Suriansyah tampak beberapa kali menopang kepala dengan tangan kiri sebelum akhirnya terlelap cukup lama di kursi sidang.
Namun, belakangan terungkap fakta lain di balik kejadian itu. Berdasarkan keterangan Suhairi, SH, salah satu pengurus Partai Hanura, Suriansyah baru saja menjalani operasi dan masih dalam tahap pemulihan serta pengobatan. Kondisi kesehatan inilah yang membuatnya tak kuasa menahan rasa kantuk di tengah jalannya sidang paripurna.
“Beliau sebenarnya masih dalam masa pemulihan pasca operasi. Jadi kondisi badan belum sepenuhnya fit. Apa yang terjadi saat rapat paripurna itu bukan disengaja, melainkan murni karena kondisi fisik yang lemah,” jelas Suhairi.
Lebih lanjut, Suhairi menegaskan bahwa pihaknya menghargai kebebasan pers dalam memberitakan peristiwa ini. Bahkan, melalui pesan yang disampaikan kepada pengurus partai, Suriansyah sendiri menyatakan sangat menghargai peran pers sebagai pilar demokrasi. “Jika demikian adanya pemberitaan, itulah kehendak media. Namun beliau berharap klarifikasi ini juga bisa dipahami agar masyarakat tahu kondisi sebenarnya,” kata Suhairi.
Suhairi juga menambahkan bahwa apa yang dilakukan Suriansyah justru menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi. Meski masih dalam keadaan sakit pasca operasi, ia tetap memaksakan diri hadir dalam sidang paripurna untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. “Dengan kondisi sakit sekalipun, beliau berusaha tetap hadir demi tanggung jawab moral dan politik kepada masyarakat,” tegas Suhairi.
Suriansyah sendiri, melalui pesan yang dititipkan kepada Suhairi, menyampaikan salam kepada para awak media sekaligus permohonan maaf. Ia mengakui belum bisa banyak berbicara karena kondisi tubuh yang belum pulih, namun berharap dalam waktu dekat bisa bertemu langsung dengan rekan-rekan media.
“Insyaallah kalau kondisi badan sudah agak fit, beliau ingin ngopi-ngopi dengan teman-teman media. Sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas kejadian itu,” tambah Suhairi.
Dengan penjelasan ini, publik diharapkan dapat melihat peristiwa tersebut secara lebih bijak. Mengantuk di ruang sidang memang terkesan ironis, namun dalam konteks kesehatan, hal itu menjadi pengingat bahwa wakil rakyat pun adalah manusia biasa yang bisa mengalami keterbatasan fisik. Lebih dari itu, semangat hadir di sidang meski dalam keadaan sakit justru menunjukkan dedikasi dan rasa tanggung jawab seorang wakil rakyat.***
Penulis: mail
Editor. : Teguh S.H