Jakarta (AKTIVIS.CO.ID) – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar kegiatan pemberdayaan bagi petani kopi Kintamani di Farmers Support Center (FSC), Kabupaten Bangli, Bali. Acara ini melibatkan kolaborasi dengan Coop Coffee Indonesia, Kementerian UMKM, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Sebanyak 50 nasabah PNM, mayoritas petani kopi Kintamani, mendapatkan edukasi penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Selain itu, Kementerian PPPA memberikan materi pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, mendorong peran perempuan dalam usaha pertanian dan keluarga.
Direktur Operasional PNM Sunar Basuki menyatakan, PNM berkomitmen membantu petani kopi tidak hanya dalam produksi bahan mentah tetapi juga mengolah kopi agar memiliki nilai tambah berkelanjutan. “Kami ingin mendukung petani agar lebih mandiri dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Kopi Kintamani, yang telah memiliki Sertifikat Indikasi Geografis, menjadi komoditas unggulan dengan potensi besar. Dalam kerja sama rantai pasok dengan Coop Coffee Indonesia, kopi ini dipasok ke Starbucks dengan rata-rata pengiriman 10 kontainer per tahun.
Program ini sejalan dengan visi Kementerian BUMN dalam menciptakan SDM berkualitas dan berdaya saing. PNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga memberikan bantuan bibit Kopi Arabika Kintamani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani.
PNM berharap melalui kolaborasi ini, petani kopi Kintamani dapat memperkuat kapasitas usaha, meningkatkan nilai ekonomi, dan menjadi bagian penting dari rantai pasok industri global. Dengan dukungan ekosistem usaha yang kondusif, PNM berkomitmen untuk mendampingi petani menuju kesejahteraan berkelanjutan dan daya saing internasional.