Denpasar, (AKT) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menyelenggarakan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Perempuan Pengawas Pemilu di Denpasar pada Sabtu (21/12/2024). Acara ini bertujuan memperkuat sinergitas di antara jajarannya, khususnya perempuan pengawas pemilu, demi mewujudkan pemilu yang inklusif dan demokratis.
Menyatukan yang Terserak
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menjelaskan pentingnya Konsolnas ini dalam membangun kembali kekompakan yang sempat melemah pascapemilu. “Konsolidasi berarti memperkuat yang longgar, menyatukan yang terserak, dan menggerakkan yang diam. Inilah misi utama acara ini,” ujarnya.
Perempuan Berdaya Mengawasi
Dengan tajuk “Perempuan Berdaya Mengawasi; Menggerakkan Perempuan, Mewujudkan Pemilu dan Pemilihan yang Inklusif dan Demokratis,” Konsolnas ini juga menjadi ruang refleksi atas peran perempuan dalam mengawasi pesta demokrasi. Lolly menyoroti pentingnya perempuan memiliki wadah untuk bersuara dan menyampaikan gagasan.
“Ruang refleksi bagi perempuan itu sedikit, apalagi sebagai kelompok minoritas. Karena itu, forum ini menjadi tempat untuk menyuarakan gagasan dan pengalaman perempuan dalam mengawal demokrasi,” tambahnya.
Baca juga
Transaksi QRIS dan PPN 12% di 2025, Simak Penjelasan DJP Kemenkeu
Peran Perempuan dalam Pengawasan Demokrasi
Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran perempuan dalam pengawasan pemilu. Lolly menyebut bahwa perempuan bukan hanya pelengkap, melainkan aktor penting dalam menciptakan pemilu yang adil dan inklusif.
Harapan dari Konsolnas
Bawaslu berharap hasil dari Konsolnas ini dapat membawa pengawas pemilu, khususnya perempuan, menjadi lebih solid dan terorganisir. Dengan kekompakan yang terjaga, pengawasan terhadap proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan kredibel.
Dengan semangat perempuan berdaya, Bawaslu menunjukkan komitmennya untuk menjadikan pengawasan pemilu sebagai tugas yang inklusif, melibatkan semua pihak, tanpa terkecuali.