Aktivis.co.id.Jakarta.Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kab.Berau nomor urut 1 dan 2 sukses dilaksanakan,debat ditayangkan di Gedung Trans 7 TV secara live dan disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya kab.Berau.Jakarta(26/10/24)22.00 WIB.
Pada sesi terakhir masing-masing kedua Paslon membahas konteks layanan BPJS kesehatan.
Sebelumnya yang perlu diketahui,pada program BPJS kesehatan Paslon nomor urut 1 Madri Pani S.E (Cabup) dan Ir.Agus Wahyudi (cawabup) telah memprogramkan dan mengkampanyekan kepada masyarakat Berau untuk memberikan BPJS kesehatan secara merata,mulai dari keluarga Ekonomi menengah hingga ke bawah dan akan di tanggulangi iuarannya dari APBD Berau
Program tersebut kemudian mendapat tanggapan dari Paslon Nomor urut 2 yakni Sri Juniarsih(Cabup) dan Gamalis(cawabup)
Menurutnya, bahwa BPJS kesehatan telah sukses di implementasikan dari angka 12.000 warga kurang mampu telah mendapatkan BPJS gratis hingga sekarang totalnya mencapai 66.000 jiwa.
Gamalis menegaskan bahwa program BPJS kesehatan telah dilaksanakan selama masa jabatannya bersama Sri Juniarsih sebagai Bupati Berau dan wakil Bupati Berau pada telah melebihi kuota.
Gamalis menguraikan bahwa pelayanan BPJS kesehatan yang di tanggung oleh APBN dan APBD telah di tangani hingga 66.000 jiwa (enam pulu enam ribu) jiwa yang termasuk di dalam angka tersebut juga warga miskin sebanyak 12.000 jiwa.
“Ini sudah kelewat dari angka masyarakat miskin di Berau, pemberian BPJS kesehatan telah tembus pada angka 66 ribu jiwa,”jelasnya
Statmend itu kemudian mendapat tanggapan kembali dari calon wakil bupati nomor urut 1 Ir.Agus Wahyudi setelah diberikan waktu oleh moderator dari Trans 7
Menurut ir.Agus Wahyudi, bahwa pelayanan BPJS selama ini belum direvisi,banyak masyarakat miskin di berau yang menunggak dan ketika berobat kesulitan dalam mendapatkan pelayanan, adapun penuggakan mencapai sampai 8 bulan sebab warga miskin tersebut belum membayar iuran BPJS.
“Banyak penunggakan terdapat di BPJS kesehatan,”katanya
“Penanganan BPJS gratis yang dilakukan Paslon nomor urut 2 itu sebenarnya anggaran dari pemerintah pusat bukan dari APBD,”Tandas Wahyudi
“di menengah ke bawah ini ada persoalan,”lanjutnya
“BPJS mandiri yang mereka ikut sebagai peserta banyak yang menunggak iurannya berobat ke rumah sakit Abdul Rivai ditolak karena menunggak 7 bulan 8 bulan ”
“Lunasi dulu baru dilayani setelah di lunasi 14 hari baru mendapatkan pelayanan”
“Kedepan jika kami terpilih sebagai Bupati dan wakil bupati Berau tidak seperti itu”
“Ini berobat ke rumah sakit Abdul Rivai ditolak karena menunggak 7 bulan 8 bulan lunasin dulu baru dilayani setelah dilunasin ternyata 14 hari baru mendapatkan layanan”
” orang bawa pasien sakit tapi masih berpikir untuk melunas BPJS ke depan”
” nomor 1 terpilih menjadi Bupati tidak ada lagi persoalan seperti itu ya ini adalah apresiasi kami kepada masyarakat yang selama ini sudah bertahan dengan kondisi yang belum ideal”
” Berau sangat kaya, dengan APBD 6 triliun sudah saatnya masyarakat menengah bawah menikmati ini saya kira demikian terima kasih Assalamualaikum “.jelasnya diforum Trans 7 yang ditayangkan secara live.
(Teguh S H)