Kab. Berau, Kaltim (L.A). Dinamika internal Ikatan Keluarga Kerukunan Bajau (IKKB) kembali memanas. Meski Marsudi telah sah memenangkan pemilihan Ketua IKKB, proses pengukuhan yang ditunggu warga justru kembali tertunda. Agenda yang sedianya dilaksanakan bulan lalu kembali dibatalkan hanya karena Bupati Berau tidak dapat hadir.
Penundaan ini menimbulkan gelombang kecurigaan di kalangan warga Bajau. Mereka menilai alasan tersebut tidak masuk akal, terlebih pemilihan telah berjalan terbuka, sah, dan demokratis. Kini muncul pertanyaan besar, siapa sebenarnya yang tidak menginginkan pengukuhan segera digelar.
Sejumlah narasumber mengungkapkan dugaan bahwa Domisioner IKKB berinisial TDA diduga tidak mendorong percepatan agenda tersebut. “Sejak surat yang kami kirim dari Ketua Adat Bajau tidak ditanggapi, progresnya tidak jalan. Seakan ada yang sengaja memperlambat,” tegas Rory Syahrizal, Ketua Adat Bajau, saat diwawancarai melalui sambungan telepon.Kamis(11/12/25)
Rory menjelaskan bahwa perangkat adat bahkan sudah lengkap dan siap menggelar prosesi pengukuhan pada bulan lalu. Namun seluruh persiapan yang telah matang itu seketika buyar setelah mendadak diumumkan bahwa Bupati Berau batal hadir.
Kondisi ini memicu keresahan tokoh adat lainnya. Mereka mempertanyakan konsistensi pihak IKKB dan alasan penundaan yang terus berulang. “Kalau terus menunggu bupati, kapan baru dilaksanakan? Apa proses adat harus terhenti hanya karena jadwal beliau belum sempat?” ujar seorang tokoh adat Bajau.
Masyarakat Bajau pun meminta kejelasan. Mereka berharap IKKB tidak lagi menggantung proses pengukuhan yang seharusnya menjadi bentuk penghormatan terhadap hasil musyawarah adat. Penundaan berkepanjangan dinilai dapat menurunkan kepercayaan dan merusak marwah organisasi.
Penulis. : Boni
Editor. : Teguh S.H






