Abu Ubaidah Peringatkan Israel: Separuh Tawanan Masih di Zona Serangan, Nasib Mereka di Tangan Netanyahu

Berita38 Dilihat

GAZA, (AKT) – Dalam pernyataan terbarunya, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengungkapkan bahwa sekitar setengah dari tawanan Israel yang masih hidup saat ini berada di wilayah Gaza yang baru saja diperintahkan untuk dievakuasi oleh militer Israel. Ia memperingatkan bahwa keberadaan mereka di zona operasi militer menempatkan nyawa para tawanan dalam bahaya besar.

Abu Ubaidah menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan strategis untuk tidak memindahkan tawanan dari wilayah tersebut. Meski menyadari risiko yang tinggi, ia menyatakan bahwa para tawanan tetap berada dalam pengawasan ketat pasukan Hamas.

1. Abu Ubaidah: “Jika Israel Peduli, Mereka Harus Segera Negosiasi”

Dalam pernyataan kerasnya, Abu Ubaidah mengalihkan tanggung jawab atas keselamatan para tawanan kepada pemerintah Israel.

• Tuntutan Negosiasi: “Jika mereka benar-benar khawatir tentang nyawa tawanannya, mereka harus segera menegosiasikan evakuasi atau pembebasan mereka.”

• Tuduhan Pelanggaran Kesepakatan: Ia menuduh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah gagal menghormati perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya.

2. Data Terkini: Hanya 24 Tawanan Diperkirakan Masih Hidup

Laporan media Israel Haaretz mengungkapkan data terbaru mengenai status para tawanan yang ditahan di Gaza.

• Jumlah Total: Dari 59 tawanan, 36 orang telah dipastikan tewas, dan 24 diperkirakan masih hidup.

• Kebingungan Data: Seorang pejabat Israel mengklaim 36 tewas, namun data resmi baru memverifikasi kematian 35 orang.

• Nasib Dua Tawanan Masih Misterius: Status mereka belum dapat dipastikan hingga kini.

3. Krisis Kemanusiaan Memburuk: Genosida dan Serangan Brutal Kembali Diluncurkan

Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari dan bertahan selama 42 hari resmi berakhir pada 18 Maret 2025, saat Israel kembali melanjutkan serangan militernya.

• Korban Jiwa: Lebih dari 50.000 warga Palestina tewas sejak Oktober 2023, mayoritas adalah wanita dan anak-anak.

• Kecaman Dunia: Serangan ini menuai kutukan dari berbagai negara dan organisasi HAM internasional.

• Dukungan AS Dipertanyakan: Meski terjadi pelanggaran hak asasi besar-besaran, Amerika Serikat tetap mendukung operasi militer Israel.

4. Tuntutan Hukum Internasional: Netanyahu dan Gallant Dikejar ICC

Tindakan Israel kini berhadapan langsung dengan proses hukum internasional.

• Surat Perintah ICC: Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

• Kasus Genosida di Mahkamah Internasional: Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida atas agresinya di Gaza.

Pernyataan Abu Ubaidah sekaligus menjadi sinyal bahwa nasib para tawanan akan sangat bergantung pada respons pemerintah Israel ke depan. Sementara itu, dunia menyaksikan dengan keprihatinan mendalam atas eskalasi kekerasan dan penderitaan warga sipil yang terus meningkat di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *