Viral Disebut Bohongi Presiden Prabowo, Bahlil Minta Maaf: Klaim 93 % Warga Sebut Listrik Masih Padam

Viral Disebut Bohongi Presiden Prabowo, Bahlil Minta Maaf: Klaim 93 Persen Warga Sebut Listrik Masih Padam

Nasional9 Dilihat

(Aktivis.co.id)Aceh — Isu panas kembali mencuat di media sosial setelah potongan video dan pemberitaan mengenai laporan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada Presiden Prabowo Subianto viral dan memicu kritik tajam dari publik.

 

Kejadian ini berlangsung saat Presiden meninjau daerah terdampak banjir di Kabupaten Bireuen Aceh pada awal pekan ini.

 

Dalam kunjungan tersebut Presiden Prabowo menanyakan kondisi pemadaman listrik yang masih terjadi di sejumlah wilayah. Bahlil menyampaikan laporan bahwa pemulihan jaringan listrik telah mencapai angka sembilan puluh tiga sampai sembilan puluh tujuh persen dan mengklaim seluruh wilayah Aceh akan kembali terang pada malam hari.

 

Namun laporan tersebut kemudian dipertanyakan oleh warga karena kondisi di lapangan dinilai tidak sesuai.Minggu (7/12/25)

 

Ramai warga Aceh mengunggah video serta foto desa desa yang masih gelap gulita. Banyak rumah warga juga masih mengandalkan genset darurat.

 

Unggahan tersebut langsung memicu gelombang komentar yang menuding Bahlil memberi laporan yang menyesatkan kepada Presiden. Kritik yang bermunculan membuat pernyataan Bahlil menjadi perdebatan nasional di berbagai platform media sosial.

 

Sorotan tidak hanya datang dari warga tetapi juga dari kalangan legislatif. Seorang anggota DPR dari Aceh menyebut bahwa pemulihan listrik di lapangan baru mencapai sekitar enam puluh persen dan menilai laporan yang disampaikan Bahlil terlalu berlebihan.

 

Ia meminta pemerintah pusat menyampaikan data apa adanya demi menjaga kepercayaan publik terutama bagi masyarakat yang sedang menghadapi situasi darurat.

 

Di sisi lain Kementerian ESDM menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan kepada Presiden merupakan hasil pemantauan teknis dan pemulihan terus dilakukan secara bertahap oleh PLN. Mereka menegaskan bahwa situasi di lapangan sangat dinamis akibat kerusakan yang cukup parah pasca banjir dan longsor.

 

 

Kontroversi semakin melebar setelah tagar tentang Bahlil dan kondisi kelistrikan Aceh mulai trending di media sosial. Publik ramai membahas perbedaan data antara laporan pemerintah dan fakta di lapangan sehingga isu transparansi informasi kembali menjadi sorotan.

 

Setelah perdebatan berlangsung selama dua hari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Dalam konferensi pers di Jakarta Bahlil mengakui bahwa masih ada kekurangan dalam upaya pemulihan jaringan listrik. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan bekerja lebih maksimal dan menggunakan seluruh kemampuan negara untuk mempercepat penanganan sektor energi di Aceh

 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan bahwa pemulihan jaringan listrik menghadapi tantangan teknis yang sangat berat. Ia menjelaskan bahwa banjir bandang dan longsor telah merusak enam tower transmisi antara Bireuen dan pembangkit listrik di Arun. Lebar sungai yang semula delapan puluh meter juga melebar hingga mencapai tiga ratus sampai empat ratus meter sehingga sejumlah tower dan kabel hanyut terbawa arus.

 

Publik kini menunggu progres nyata di lapangan. Sementara itu berbagai unggahan warga Aceh terus bermunculan dan memperkuat kritik terhadap laporan awal yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.***

 

Editor: Teguh S.H

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *