Bupati Imbau Warga Hulu Waspada Banjir,Netizen Balik Himbau Pemerintah Cabut Izin Tambang di Area Hulu

Bupati Imbau Warga Hulu Waspada Banjir,Netizen Balik Himbau Pemerintah Cabut Izin Tambang di Area Hulu

(Aktivis.co.id)Berau,Kaltim – Kekhawatiran masyarakat Berau terhadap aktivitas pertambangan kembali mencuat di media sosial. Sejumlah warga menyampaikan komentar keras terkait keberadaan tambang yang beroperasi dekat permukiman, terutama di kawasan Prapatan, yang dinilai berpotensi meningkatkan risiko banjir di wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya.

 

Salah satu warga inisial RH, meminta pemerintah tidak hanya mengimbau masyarakat untuk waspada, tetapi juga tegas terhadap perusahaan tambang yang berada terlalu dekat dengan kawasan penduduk.

 

“Mohon dengan hormat jangan cuma warga masyarakat saja yang dihimbau. Tapi kalau bisa perusahaan tambang yang di Prapatan distop izinnya kalau memang ada izin, karena dekat dengan pemukiman dan jantungnya kota Tanjung Redeb. Takut banjir dari kelay bisa airnya lewat Prapatan menuju Sungai Segah karena sudah tidak ada lagi hutannya,” tulis RH dalam komentarnya.

Komentar tersebut memantik respons warga lainnya di salasatu media lokal,AE menegaskan pentingnya menjaga kawasan hutan agar risiko bencana tidak semakin meningkat.
“Jangan lagi menebang pohon di hutan supaya Berau tidak terjadi musibah,” ujarnya.

 

Warga lain “AD” mengungkapkan bahwa setiap musim hujan masyarakat selalu cemas dengan kondisi lubang tambang yang belum direklamasi. Ia menyebut sejumlah wilayah seperti Binungan, Labanan, Samburakat, hingga Sungai Lati sebagai kawasan yang rentan.

 

“Kalau musim hujan harus diperbanyak AMDAL pertambangan karena lubang-lubang pertambangan banyak yang belum tertutup. Suaran Gurimbang mulai gondol kiri kanan jalan. Bangun suaran itu yang harus waspada,” tulisnya.

 

Komentar-komentar tersebut menunjukkan keresahan nyata warga terhadap dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan di sekitar permukiman.Minimnya area hijau, belum optimalnya reklamasi lubang tambang, serta potensi pergeseran tanah dan limpasan air menjadi isu yang terus disuarakan masyarakat.

 

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan penegak regulasi lebih tegas dalam pengawasan izin, penanganan reklamasi, serta memastikan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama dalam aktivitas pertambangan di Kabupaten Berau.***

 

Penulis : Boni
Editor : Teguh S.H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *