KOMPOR Desak Disnaker dan BPKAD Pekanbaru Tuntaskan Penyaluran Uang Pembinaan Peserta Pelatihan Digital Marketing

Pekanbaru, Aktivis.co.id – Pada hari Jumat, 3 Januari 2025, Konsolidasi Mahasiswa Pemuda Riau (KOMPOR) menyambangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru untuk meminta klarifikasi terkait Uang Pembinaan peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Digital Marketing. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Disnaker Pekanbaru pada periode Agustus hingga 5 September 2024.

Menurut laporan salah satu peserta yang meminta identitasnya dirahasiakan, seluruh peserta pelatihan diwajibkan menandatangani dua surat pernyataan. Surat pertama terkait penerimaan alat-alat latihan, sementara surat kedua berisi pernyataan bahwa peserta akan menerima uang pembinaan. Hingga kini, lebih dari sebulan setelah pelatihan berakhir, uang pembinaan tersebut belum diterima oleh para peserta.

“Sejak pelatihan selesai, tidak ada kejelasan dari pihak Disnaker. Kami sudah menandatangani surat penerimaan, tapi sampai saat ini uang pembinaan belum juga cair,” ujar peserta tersebut kepada KOMPOR.

Agel Gandiza, ketua KOMPOR, telah melayangkan dua kali surat permintaan klarifikasi kepada Disnaker Kota Pekanbaru. Yang pertama ditanggal 30 Desember 2024, dan kemudian ditanggal 3 Januari 2025.

“Pada hari Jumat (03/01) kemarin, kami sudah menerima klarifikasi dari pihak Disnaker Kota Pekanbaru saat mengantarkan surat permohonan klarifikasi yang kedua. Dalam pernyataannya, Disnaker Kota Pekanbaru menyebutkan bahwa mereka sudah berusaha dan terus berupaya untuk mencairkan uang pembinaan tersebut. Namun selalu mendapatkan kesulitan di BPKAD Kota dengan alasan kas sedang kosong,” ujar Agel Gandiza selaku Ketua Umum KOMPOR.

“Maka dari ini kami meminta kejelasan dari pihak BPKAD Kota Pekanbaru terkait permasalahan ini. Hak peserta harus dipenuhi secepatnya agar tidak terjadi penundaan lebih lanjut. Kami juga meminta Disnaker Kota Pekanbaru untuk melakukan klarifikasi tertulis di media selambat-lambatnya hari Selasa, 7 Januari 2025. Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan terus dan menyuarakan keluhan peserta ini ke publik agar masalah ini mendapat perhatian yang lebih luas,” tambah Agel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *